VIVA – Gunung Sinabung, Sumatera Utara erupsi kembali Kamis, 13 Agustus 2020 pukul 08.31 WIB dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 2.000 meter di atas puncak (sekitar 4.460 meter di atas permukaan laut).
Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi, Kasbani mengatakan, kolom abu teramati berwarna kelabu hingga coklat dengan intensitas sedang hingga tebal condong ke arah timur dan tenggara.
"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 20 mm dan durasi sekitar 17 menit 15 detik," kata Kasbani di Jakarta.
Sebelumnya, Gunung Sinabung, Sumatera Utara pukul 06:07 WIB mengalami erupsi, tinggi kolom abu teramati sekitar 1.000 m di atas puncak (sekitar 3.460 m di atas permukaan laut).
Baca juga: Kabar Duka, Dokter Umum di Medan Meninggal Terpapar COVID-19
Jika ditotal, Gunung Sinabung erupsi dua kali dengan ketinggian abu vulkanik mencapai tiga ribu di atas permukaan puncak.
Saat ini, Gunung Sinabung berada pada status level III atau siaga. Maka, ia mengimbau kepada masyarakat dan pengunjung, wisatawan agar tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak Gunung Sinabung, serta radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara.
Kemudian, jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik. Mengamankan sarana air bersih, serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh.
"Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar," katanya.
Masih Banyak Material Sisa Erupsi Gunung Marapi yang Bisa Picu Bencana Susulan, Kata Gubernur
Gubernur Sumatra Barat mengingatkan masyarakat yang bermukim di sekitar daerah aliran sungai yang berhulu dari Gunung Marapi untuk mewaspadai potensi bencana susulan.
