Moeldoko Peringatkan Gatot Nurmantyo: Jangan Ganggu Stabilitas Politik

Moeldoko di Istana Kepresidenan Jakarta
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/hp.

VIVA – Kepala Staf Kepresidenan Jenderal (purn) TNI Moeldoko menegaskan bahwa negara menjamin kebebasan berpendapat tiap individu atau kelompok. Hanya saja, mantan Panglima TNI ini menegaskan jika juniornya, Gatot Nurmantyo Cs, sudah mengganggu stabilitas politik, maka ada tindakan juga yang harus ditempuh.

"Tapi jangan coba-coba mengganggu stabilitas politik. Kalau bentuknya sudah mengganggu stabilitas politik, semua ada risikonya. Negara punya kalkulasi dalam menempatkan demokrasi dan stabilitas," ujar dia. 

Baca juga: 5 Fakta Gatot Nurmatyo Diadang Dandim Masuk TMP Kalibata

Roadmap Repatriasi Hak Militer Sumber Daya Pertahanan Negara

Moeldoko melihat, kegaduhan belakangan ini  yang dilakukan KAMI sudah dihitung. Ia juga menegaskan, pemerintah dan aparat meresponsnya juga tergolong biasa. Menurut dia, kehadiran KAMI adalah dinamika politik dalam sebuah bernegara.

"Tetapi manakala itu sudah bersinggungan dengan stabilitas dan mulai mengganggu, saya ingatkan kembali.  Negara punya kalkulasi. Untuk itu ada hitung-hitungannya," kata Moeldoko.

Soroti Pengeroyokan Relawan Ganjar di Boyolali, Gatot Nurmantyo: Saya Tak Yakin Dipukul Batu

Sebelumnya, Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo, sempat diprotes oleh sekelompok orang ketika mau melakukan tabur bunga di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata pada Rabu, 30 September 2020.

Namun, ratusan orang yang memprotes kedatangan Gatot itu langsung bubar saat didatangi oleh sejumlah ormas yang turut serta dalam kegiatan tabur bunga Pahlawan Revolusi bersama para purnawirawan TNI. Para demonstran yang memprotes Gatot kabur ke arah Cililitan, Jakarta Timur.

Ormas yang ikut dalam kegiatan tabur bunga di antaranya Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan (FKPPI), Bang Japar dan lainnya. Mereka mengawal kegiatan tabur bunga yang dipimpin oleh mantan Panglima TNI itu.

Setelah massa yang memprotes kabur, selanjutnya Gatot bersama para Purnawirawan Pengawal Kedaulatan Negara berhadapan dengan personel TNI dan Polri. Bahkan, Gatot sempat bersitegang dengan Dandim Jakarta Selatan Kolonel inf Ucu Yustia saat mau masuk ke area makam.

“Ini di makam pahlawan ya. Anda punya Sapta Marga, sumpah prajurit. Anda bertanggungjawab kepada Tuhan Yang Maha Esa bahwa kami purnawirawan akan menghormati para pahlawan yang jadi korban G30S/PKI," kata Gatot.

Kemudian, Dandim (Komandan Kodim) Jakarta Selatan Kolonel inf Ucu Yustia menyampaikan hanya melaksanakan tugas dan tidak ada maksud untuk melarang Jenderal (Purn) Gatot bersama para purnawirawan yang mau berziarah dan tabur bunga ke makam pahlawan. (ren)

Jelang Pensiun, Yudo Margono Pamit di Depan Para Mantan Panglima TNI dan Prajurit Tiga Matra
Kowad cantik TNI AD, Shella Ghivitamala

Sosok Shella Ghivitamala, Kowad Cantik Pernah Bertugas di Lebanon

Sosok Shella Ghivitamala sempat menjadi sorotan beberapa tahun lalu usai dirinya digosipkan masih menjadi ajudan dari eks Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.

img_title
VIVA.co.id
7 Mei 2024