Dikunjungi Menko Muhadjir, SMK Bisa Produksi Industri Kesehatan

Menko PMK Muhadjir Melihat Bed Rumah Sakit Dibuat oleh Siswa SMK
Sumber :
  • Kemenko PMK

VIVA – Industri kesehatan di tengah pandemi COVID-19 saat ini, sangat dibutuhkan. Seiring dengan peningkatan kebutuhan di tengah-tengah pasokan yang menipis. Pandemi memaksa semua negara berlomba-lomba untuk memperoleh alat-alat kesehatan, termasuk Indonesia.

Viral di Media Sosial Tawuran Brutal Antar Pelajar, 3 Pelaku Terancam Hukuman Penjara 10 Tahun

Ternyata, di Indonesia bisa juga memproduksi alat-alat kesehatan yang saat ini sangat dibutuhkan. Bahkan oleh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Hal itu terlihat dalam kunjungan yang dilakukan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, ketika mengunjungi SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo, Jawa Tengah. 

Untuk diketahui, SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo ternyata membangun kurikulumnya dengan menyesuaikan akan kebutuhan pada industri alat-alat kesehatan. Siswa SMK tersebut telah memproduksi bed rumah sakit, dengan produksi yang memenuhi standar. Bahkan produk mereka ini telah digunakan sejumlah rumah sakit di Sukoharjo dan sekitarnya.

Kementan Dorong Pembentukan Koperasi Guna Bantu Petani Banyuasin Kembangkan Usaha

"Jadi siswa-siswanya di sini bukan dilatih membikin barang etok-etokan (bohongan), tapi sudah barang sungguhan," ujar Menko Muhajdir, seperti dalam siaran persnya yang diterima VIVA, pada Jumat 16 Oktober 2020.

Baca juga: Langkah Bijak Jaga Kekebalan Tubuh

Imbas Kematian Siswa Diduga Dianiaya, Kepala Sekolah SMKN 1 Nias Selatan Dibebastugaskan

Dia mengapresiasi penerapan kurikulum tersebut. Sebab nantinya, dengan metode seperti ini akan menjadi penghubung para siswa dengan industri di luar. Termasuk bekal ketrampilan yang dimiliki oleh para siswa ini, nantinya akan memudahkan mereka. Muhadjir yakin, para siswa ini nantinya gampang terserap dunia kerja. 

"Sehingga apa yang dilakukan oleh anak-anak SMK itu bukan main-main, tapi sudah betul-betul siap untuk masuk menjadi karyawan atau tenaga terampil di industri yang sudah ditentukan oleh sekolah maupun perusahaan yang ingin dituju," jelas mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu.

Dia mendorong setiap SMK atau sekolah lainnya untuk bisa bermitra dengan perusahaan. Dengan begitu, maka ada ketersambungan siswa dengan industri. Hasil produksi siswa di SMK juga bisa digunakan oleh industri. Tentunya, kualitas juga akan terjaga karena industri terlibat di dalamnya.

"Jangan berhenti untuk berinovasi untuk terus melakukan peningkatan kualitas agar bisa mendapatkan kepercayaan dari konsumen dan dari pasar," lanjut Muhadjir. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya