Mahfud MD Ingatkan Libur Panjang Jangan Jadi Klaster Baru COVID-19

Menkopolhukam Mahfud MD saat di Yogyakarta
Sumber :

VIVA – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan cuti bersama dan libur panjang akhir bulan ini harus diantisipasi dengan maksimal oleh pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah.

PHRI Sebut Libur Panjang Isra Miraj dan Imlek Bikin Okupansi Hotel Daerah Wisata Naik hingga 80 %

“Ini kita akan menghadapi libur panjang yang intinya itu adalah libur Maulid Nabi SAW. Oleh sebab itu, di situ akan terjadi kerawanan-kerawanan yang harus kita antisipasi. Yang mungkin tidak kondusif, atau tidak sejalan dengan kebijakan pokok pemerintah pada saat ini, yaitu protokol kesehatan COVID-19," kata Mahfud MD saat memberi arahan dalam Rapat Koordinasi Antisipasi Libur Panjang Cuti Bersama Maulid Nabi Muhammad SAW secara virtual, Kamis 22 Oktober 2020.

Baca juga: Satgas COVID-19 Sebut Kasus Aktif Nasional Terus Turun, Ini Datanya

Libur Panjang Imlek, BRINS Pastikan Layanan Klaim Asuransi Tetap Beroperasi

Atas dasar itu, menurut mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut, jangan sampai masa liburan panjang dengan mobilisasi masa ke tempat wisata ini menjadi klaster penyebaran COVID-19, karena masyarakat tidak disiplin dan mengabaikan protap kesehatan. 

Selain itu menurutnya jangan sampai penyedia jasa transportasi umum juga tidak mematuhi aturan yang ada, karena banyaknya masyarakat yang akan berlibur. Dan ini harus diawasi oleh pemerintah dan semua pihak terkait dari pusat hingga daerah.

Fakta-fakta Doni Monardo Pernah Jadi Ketua Satgas COVID-19

“Misalnya di terminal, stasiun, bandara, dan sebagainya, kemudian di tempat-tempat rekreasi itu juga potensial akan terjadi kerumunan-kerumunan orang,” ujarnya.

Menurut Mahfud, capaian pemerintah untuk menghadang pandemi COVID-19 hingga saat ini sudah baik. Hal itu terlihat dari data kesembuhan pasien COVID-19 yang terus meningkat setiap harinya. 

“Persentase penularan yang juga sudah bagus, tingkat kematian yang juga sudah bagus, karena sedikit, di tingkat kematian itu 3 koma sekian persen, masih lumayan meskipun tidak sama dengan rata-rata dunia, nah itu semua harus diantisipasi,” paparnya.

Terkait dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada 29 Oktober 2020, Mahfud menegaskan Negara Indonesia menghormati semua perayaan keagamaan. Dijelaskannya, sebagai tanda penghormatan, negara meliburkan seluruh kegiatan-kegiatan resmi, perkantoran dan sekolah pada hari-hari besar keagamaan. 

Atas dasar itu dirinya meminta masyarakat mengambil hikmah dari peringatan keagamaan, salah satunya berkaitan dengan kepatuhan terhadap protokol kesehatan COVID-19 saat perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW.

“Agar kita menjadi lebih baik. Jadi jangan sampai ada pelanggaran di bidang protokol kesehatan misalnya. Ambil hikmahnya Maulid (Nabi Muhammad SAW) itu. Maulid itu ya melakukan refleksi apa yang bagus dari kelahiran Nabi Muhammad itu, yaitu agar kita hidup menjadi lebih baik,” lanjut Mahfud.

Penting menerapkan protokol kesehatan di tengah pandemi dengan kasus aktif COVID-19 masih tinggi. Taati protokol dengan tak melupakan 3M, yaitu memakai masker, menjaga jarak dan hindari kerumunan, serta mencuci tangan. (ren)

#pakaimasker
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitanganpakaisabun
#ingatpesanibu
#satgascovid19

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya