Pemprov DKI Sajikan Keterbukaan Informasi Covid-19 Melalui Situs Resmi

Ilustrasi pasien Covid-19.
Sumber :

VIVA – Di awal kemunculan pandemi corona di Indonesia, pemerintah pusat memerintahkan para kepala daerah untuk membentuk crisis center penanganan virus corona di Indonesia.

Soroti Predikat Kemiskinan di Brebes, Paramitha: Pemda Harus Perhatikan 3 Hal Ini

Pemerintah pusat juga meminta pemerintah daerah memperbanyak rumah sakit rujukan, sehingga jika ada warga yang tertular virus corona dapat segera ditangani.

Merespons hal tersebut, Pemerintah Provinsi DKI melakukan sejumlah terobosan agar penanganan corona di Ibu Kota dapat segera ditangani. Salah satunya dengan membuat situs web Jakarta Tanggap COVID-19 corona.jakarta.go.id, sebagai bentuk keterbukaan informasi publik, edukasi masyarakat, dan pusat data kasus corona.

Balas Prabowo, Ganjar Ingatkan "Yang Kerja Sama Saja Bisa Ganggu"

Kepala BLUD Jakarta Smart City Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi DKI Jakarta, Yudhistira Nugraha mengatakan, melalui situs corona.jakarta.go.id, publik dapat mengakses berbagai informasi yang berkaitan dengan data COVID-19 di Jakarta, seperti kasus terkonfirmasi COVID-19 di Jakarta dan nasional, berbagai data suspek, kontak erat, dan pasien positif COVID-19.

“Selain itu, terdapat juga data dengan terminologi lama Orang dalam Pemantauan (ODP), Pasien dalam Pemantauan (PDP), dan pasien positif. Seluruh data yang ada di situs ini bersumber dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta,” ujar Yudhistira dalam keterangannya.

Ganjar Serukan "Membuka Ruang Check and Balances" bagi Pemerintahan

Data Kasus Terkonfirmasi COVID-19

Pada bagian kasus terkonfirmasi COVID-19 nasional terdapat data jumlah kasus positif, kasus aktif, sembuh, dan meninggal. Sementara di bagian kasus terkonfirmasi COVID-19 di Jakarta, selain data jumlah kasus positif, kasus aktif, sembuh dan meninggal, ada pula data jumlah isolasi mandiri, jumlah pasien tanpa gejala, bergejala, dan belum diketahui.

Data Jumlah Tes di Jakarta

Terdapat data rapid diagnostic test dan tes PCR yang terbagi menjadi tes PCR orang kasus baru dan spesimen yang diperiksa.

Pada setiap jumlah tes terdapat informasi data total tes keseluruhan, juga data jumlah hasil tes reaktif dan non reaktif untuk test rapid, juga hasil positif dan negatif untuk tes PCR,” jelas Yudhistira.

Selain penyajian data jumlah tes, juga ditampilkan tabel positivity rate hasil lab COVID-19.

Data Suspek, Kontak Erat, Pasien Positif, dan Data Lainnya

Situs ini tidak hanya berisi total data suspek, kontak erat, dan pasien positif, namun juga berisi mapping, data umur dan jenis kelamin. Tak hanya itu, situs ini juga memiliki data pemakaman jenazah umum dan pemakaman dengan protap penanganan COVID-19.

Visualisasi Data dan Peta

Visualisasi ini bersifat sebagai pelengkap (komplemen) dari data COVID-19 Dinas Kesehatan. Dalam dasbor/visualisasi ini, sumber-sumber data eksternal atau publik juga digunakan untuk memperkaya hasil visualisasi. 

Adapun data-data yang divisualisasikan adalah data penindakan pelanggaran perusahaan, penindakan pelanggaran oleh Satpol PP, CRM pelanggaran PSBB, kualitas udara Jakarta, CRM terkait COVID-19, dampak COVID-19 terhadap kemacetan, dan network graph penularan COVID-19.

Selain data visualisasi, juga terdapat peta kasus, peta kronologis, peta persebaran, dan peta zona pengendalian.

Pusat Penelitian dan Publikasi COVID-19

Berbagai data dan informasi yang termuat di situs web corona.jakarta.go.id bebas diakses oleh siapa saja dan dapat dijadikan sebagai data penelitian.

Jakarta Smart City telah melakukan penelitian berbasis data COVID-19 di Jakarta tersebut dan menghasilkan publikasi di jurnal penelitian internasional.

Penelitian tersebut adalah “Evaluasi Berbasis Data: Kebijakan Pembatasan Mobilitas Publik dalam Mitigasi Persebaran COVID-19 di Jakarta” dan “Kebijakan Berbasis Data: Analisis dan Prediksi Penyebaran COVID-19 di Jakarta dengan metode Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA).

“Pemprov DKI mengundang seluruh peneliti untuk memanfaatkan data COVID-19 yang telah disajikan di website corona.jakarta.go.id. Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh masyarakat dapat membantu Pemprov DKI untuk mengambil kebijakan berbasis data, sehingga pandemi COVID-19 di Jakarta diharapkan dapat segera berakhir,” ucap Yudhistira.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya