Logo ABC

Warga Difabel di Indonesia Merasa Masih Dianggap 'Beban Masyarakat'

Pengalaman berbeda yang dialami MH Thamrin dengan kursi roda di Surabaya (kiri) dan dalam perjalanan di luar negeri.
Pengalaman berbeda yang dialami MH Thamrin dengan kursi roda di Surabaya (kiri) dan dalam perjalanan di luar negeri.
Sumber :
  • abc

Luthfi Azizatunnisa  sekarang menjadi tenaga pengajar di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM Yogyakarta. Luthfi Azizatunnisa' sekarang menjadi tenaga pengajar di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM Yogyakarta. (Foto: Supplied)


Dalam berinteraksi dengan mahasiswa dan saat berkegiatan di kampus, Luthfi mengaku kadang dia lupa jika dirinya adalah penyandang disabilitas.

"Saya tidak mengalami diskriminasi dalam hal pekerjaan. Saya kebetulan dipercaya dan terlibat di berbagai tim di fakultas."

"Beban pekerjaan saya sama saja dengan yang lainnya, mungkin malah lebih berat dari beberapa dosen di departemen saya." katanya.

Lutfhi sekarang berusaha melakukan advokasi pribadi agar masyarakat melihat jika penyandang disabilitas adalah juga warga biasa.

"Dulu saya saya malu kalau jalan-jalan ke ruang publik, karena sudah pasti orang-orang akan melihat dengan aneh," kata Lutfhi.

"Sekarang saya justru sering ke tempat umum biar orang-orang liat. Dulu kalau kondangan saya malu untuk datang, sekarang tidak lagi."

"Karena tampil adalah bentuk advokasi saya," kata Lutfhi lagi yang pernah tampil dalam acara televisi di Indonesia menceritakan apa yang dialaminya.

Menurutnya pembelajaran mengenai disabilitas perlu ditanamkan sejak kecil di Indonesia.

"Saat ini sebagian besar warga di indonesia menganggap kalau orang pakai kursi roda ya sakit."