- Istimewa
VIVA – Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, bersilaturahmi ke kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Kramat Raya, Jakarta. Yaqut langsung ditemui Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj dan pengurus lainnya.
Yaqut memohon doa Said Aqil dan keluarga besar PBNU dalam mengemban amanah sebagai menteri agama yang dipercayakan Presiden Joko Widodo.
"Saya mohon doanya Kiai Said Aqil dan keluarga besar PBNU. Saya menyadari tantangan saya di Kemenag tidaklah mudah, baik yang datang dari dalam maupun dari luar. Presiden tidak memberi waktu panjang kepada saya, melainkan waktu yang pendek," kata Yaqut dalam keterangannya, Rabu, 27 Januari 2021.
Gus Yaqut juga menyampaikan pesan kepada Said Aqil Siradj terkiat agar masalah pesantren bisa secepatnya mandiri. Hal ini sesuai pesan dari Jokowi.
"Salah satu yang diinginkan Presiden itu bagaimana pesantren bisa mandiri secepatnya. Konsep pesantren mandiri itu harus selesai dalam waktu enam bulan. Sekali lagi saya mohon doa dari kiai dan kita semua," jelasnya.
Pun, ia menceritakan saat dirinya ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai menteri agama. Ketika itu, orang pertama yang diingatnya adalah Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj.
"Malah saat sambutan pertama saya usai dilantik adalah apa yang disampaikan KH Said Aqil Siradj, yaitu agama adalah inspirasi. Alhamdulillah, pernyataan Kiai Said yang saya sampaikan itu bahwa agama adalah inspirasi kini diimplementasikan sekjen dan seluruh jajaran Kemenag, pusat, dan daerah. Sekali lagi, terima kasih saya diberi nasihat," ujarnya.
Sementara itu, Said Aqil mengakui tugas Gus Yaqut sebagai menteri agama sangat berat. Ia pun mendoakan agar Gus Yaqut bisa amanah menjalankan tugasnya.
"Amanah yang diemban menteri agama sangat berat, terutama dalam mengembalikan agama yang universal dan menginspirasi," katanya.
Baca Juga: Dugaan Dana Asing Masuk Rekening FPI, Habiburokhman Bela Pigai
Penjelasan Pria yang Nekat Terobos Paspampres untuk Dekati Jokowi
Pria yang nekat mendekat ke arah Jokowi tersebut adalah mantan Sekretaris Desa Awuliti, Kecamatan Lambuya, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), bernama Mahyuddin
