Depok Sebut Data COVID-19 dari Pusat Tak Akurat

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Depok, Dadang Wihana
Sumber :
  • VIVA/Zahrul Darmawan

VIVA – Pemerintah Kota Depok mempertanyakan penilaian Satgas Penanganan COVID-19 pusat, Wiku Adisasmito, yang menyebut Depok sebagai salah satu kota dengan kasus tertinggi penyebaran virus coroan. Dalam keterangannya, Wiku merilis jumlah pasien positif di kota itu 7.096 orang.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

“Ini data tidak menunjukan data riil di Kota Depok, terjadi gap data yang tinggi. Kasus konfirmasi aktif hari ini di Depok berjumlah 3.737 orang, tidak seperti yang dirilis Satgas pusat 7.096 orang,” kata Juru Bicara Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Depok, Dadang Wihana, Kamis, 25 Februari 2021.

Menurut Dadang, perbedaan atau kesenjangan data itu menjadi masalah utama dalam penanganan COVID-19 di Indonesia, padahal data adalah basis utama kebijakan dan dijadikan input perhitungan zona risiko daerah.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Baca: Ini Alasan Vaksinasi COVID-19 untuk Lansia Jadi Prioritas

“Masalah ini sudah disampaikan sejak lama, baik ke pusat maupun provinsi. Waktu itu sempat rekonsilisasi data, sempat gap-nya tidak terlalu tinggi. Nah, sekarang ini terjadi lagi gapnya tinggi,” ujarnya.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Dadang mendesak Satgas Pusat untuk konsen terhadap permasalahan data ini. Satgas COVID-19 pemerintah pusat mesti segera mencocokkan datanya dengan data yang dimiliki pemerintah daerah, termasuk Depok. “Ini bahaya jika tidak segera diselesaikan.”

Chicco Jerikho

Sempat Hilang Kesadaran Akibat Sepsis, Chicco Jerikho Ngerasa Dikasih Kesempatan Kedua

Chicco Jerikho bercerita mengenai pengalaman kurang menyenangkan saat dirinya mengidap sepsis pada 2021 lalu. Informasi itu disampaikan langsung oleh Chicco Jerikho.

img_title
VIVA.co.id
30 April 2024