Putra Tokoh Kharismatik: Papua Terpuruk Sebelum Ada Otsus

Ilustrasi/Warga Papua
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy

VIVA – Sebelum diberlakukannya Otonomi Khusus (Otsus) tahun 2001, pembangunan di tanah Papua sangat tertinggal. Kini, Otsus diyakini banyak mengubah wajah Papua menjadi lebih baik.

Pernah Ditangkap KPK Terjerat Kasus Suap, Abah Anton Daftar Lagi Pilwali Malang Lewat PKB

Hal itu diutarakan Ondofolo atau Pemimpin Adat Kampung Sereh Sentani, Kabupaten Jayapura, Yanto Hiyo Eluay. Yanto menyoroti soal anggaran yang dimiliki Papua sebelum Otsus.

"Kita ketahui Papua sangat rendah dalam tingkat pembangunan dan kesejahteraan. Faktor dana APBD yang tidak memadai di provinsi, kota dan kabupaten. Juga PAD yang tidak baik dan SDA yang tidak dikelola. Memang kita sangat terpuruk sebelum ada Otsus," kata Yanto dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan, Selasa, 6 April 2021.

Rampung Lebih Cepat, Gedung DPRD Gunungkidul yang Habiskan Rp36 M Bisa Dipakai Bulan Juli

Ketua Presidium Putra Putri Pejuang Pepera (P5) Provinsi Papua ini mencontohkan pembangunan infrastruktur dan sarana prasarana di Papua. Pembangunan tersendat lantaran tidak ada anggaran.

"Kita harus melihat bahwa pembangunan membutuhkan biaya. Menikmati sarana pendidikan, kesehatan, jalan, membuka suatu keterisolasian daerah, itu semua membutuhkan biaya," ujar putra tokoh kharismatik Papua, Almarhum Theys H. Eluay ini.

Sri Mulyani Ungkap Pembangunan IKN Sudah Sedot APBN Rp 4,3 Triliun

Menurut Yanto, kini Otsus telah menciptakan banyak perubahan. Yanto menyoroti tudingan miring terhadap Otsus yang telah berjalan 20 tahun terakhir ini.

"Begitu ada Otsus, banyak sekali perubahan, kemajuan di Papua. Sarana prasarana, rumah sakit, fasilitas kesehatan, pembangunan jalan dan sebagainya. Sekarang orang bicara tidak berhasil? Dulu anda mau bangun jalan, darimana duitnya?," ungkap Yanto.

Pemerintah pusat secara konsisten menggelontorkan dana Otsus ke Bumi Cenderawasih setiap tahunnya. Jumlahnya mencapai ratusan triliun rupiah.

Meski demikian, dalam pelaksanaan Otsus, Yanto mengakui belum maksimal. Yanto masih banyak menemukan kekurangan yang harus diperbaiki.

Yanto mengusulkan pembentukan lembaga khusus setingkat kementerian untuk mengelola Otsus di Bumi Cenderawasih. Yanto meyakini hal itu dapat memaksimalkan pelaksanaan Otsus di akar rumput.

"Alangkah baiknya langsung dikelola lembaga setingkat kementerian. Mereka langsung bertemu dengan masyarakat di kampung-kampung. Saya yakin bendera Merah Putih akan berkibar di seluruh persada Papua, di kampung-kampung," kata Yanto.

Baca juga: Kelompok Masyarakat Papua Kompak Dukung Dana Otsus Dilanjutkan

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya