Gaya Anies ke Pantai Cilacap, Pakai Sarung Hingga Peci Hitam

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, saat di pantai Cilacap.
Sumber :
  • Instagram, @aniesbaswedan.

VIVA - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, melakukan kunjungan kerja untuk menghadiri acara panen raya BUMD DKI, Food Station, bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

Grand Elty Krakatoa: Liburan Impian di Lampung dengan Pemandangan Menakjubkan

Pagi tadi, 16 April 2021, Anies sempat salat subuh berjamaah di Masjid Agung, Cilacap. Selapas itu, ia menuju ke pantai di Teluk Penyu untuk menyaksikan cahaya matahari yang keluar dari timur.

Dalam foto itu, Anies terlihat mengenakan sarung warna merah, baju koko warna biru serta peci warna hitam.

Potret Manis Wulan Guritno, Rayakan Ulang Tahun ke-43 di Pantai Bersama Sang Anak

"Selepas subuhan di Masjid Agung Cilacap, menuju pancaran cahaya dari timur, menyongsong matahari terbit di Teluk Penyu. Tiba di sana, nampak seorang ayah bersama dua anaknya bermain di pantai. Katanya tiap pagi, selepas subuh mereka selalu di pantai. Rumahnya tak jauh dari pantai," kata Anies dalam akun Intsagramnya @aniesbaswedan.

Baca juga: Panen di Cilacap, Anies Baswedan Jamin Ketahanan Pangan di DKI

Tempat Wisata Sudah Padat, Jalan Menuju Anyer Ditutup

Anies menjelaskan bahwa orang tua dari kedua anak itu bernama Akmaludin. Yang kesehariannya yang bersangkutan itu berdagang. Ia sempat menanyakan kepada dua orang anak itu. Namanya Maharani dan Mustafa. Maharani bercita-cita jadi dokter, adiknya Mustafa ingin jadi tentara.

Anies berkata kepada mereka, “Tiap pagi bermain di pantai bersama ayahnya, adalah sebuah kemewahan yang akan mereka kenang sepanjang hayatnya. Bersama kami sempat menggambar di pasir pantai. Tiap ombak menerpa, gambar itu hilang; kembali jadi kanvas kosong. Kreasi itu berulang, menggambar lagi. Begitu terus," kata dia kepada mereka.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengatakan bahwa mengajak anak-anak bermain ke tepi pantai selepas salat subuh, ini merupakan sebuah pelajaran yang berharga dan semangat untuk menyingsing masa depan bagi anak-anak itu.

"Lagi-lagi sebuah pendidikan keluarga. Selesai subuh mereka tak tidur di kamar, mereka pergi ke pantai menyongsong terbitnya matahari, insya Allah itu adalah penanda nyalanya semangat mereka untuk menyongsong masa depan. Semoga Allah bukakan jalan-jalan bagi anak-anak ini untuk bisa melampaui cita-citanya," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya