- VIVA/Muhamad Solihin
VIVA – Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa memprotes keras Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nadiem Makarim, soal nama pahlawan nasional, KH. Hasyim Asy'ari tidak ada dalam kamus sejarah Indonesia.
Sedangkan, nama mantan terpidana teroris dan merupakan pimpinan Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) yaitu Abu Bakar Ba'asyir masuk dalam kamus sejarah Indonesia.
"PKB protes keras karena KH. Hasyim Asy'ari gak tertulis dalam kamus sejarah Indonesia terbitan dari Dirjen Kebudayaan Kemendikbud. Sementara Abu Bakar ba'asyir yang ditahan negara malah ada," kata Sekjen DPP PKB, Hasanuddin Wahid di Jakarta, Senin, 19 April 2021.
Ia menjelaskan, bahwa KH. Hasyim Asy'ari yang merupakan pendidik organisasi masyarat Islam terbesar pertama di Indonesia ini tidak diakui dalam buku yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan.
"Pahlawan nasional sekaligus pendiri NU tidak diakui oleh buku terbitan kemendikbud. Sementara tokoh yang dianggap penyokong radikalisme malah mendapat tempat di buku terbitan kemendikbud. Ada yang aneh dengan kemendikbud hari ini," tegasnya.
Dengan tidak adanya nama KH. Hasyim Asy'ari yang merupakan seorang tokoh dalam buku sejarah Indonesia, hal ini akan berdampak fatal bagi generasi muda selanjutnya dalam memahami sejarah.
"Sungguh akan menjadi pengkaburan sejarah dan berbahaya bagi pengetahuan generasi muda Indonesia, karena dicekoki oleh buku yang tampak tuna sejarah. Tidak menerbitkan buku-buku yang tidak otoritatif, seperti buku kamus sejarah," katanya.