Debat Seru Ahmad Sahroni dan Lucius Karius Soal Plat Khusus DPR

Gedung DPR/MPR RI
Sumber :
  • vivanews/Andry Daud

VIVA – Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karius, sempat berdebat dengan Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni, terkait plat khusus kendaraan anggota dewan.

Sahroni Ungkap Perbincangan Surya Paloh dengan Jokowi saat Hadiri Pernikahan Anak Bamsoet

Dalam program Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne, Sabtu 22 Mei 2021, awalnya Ahmad Sahroni menjelaskan mengenai plat mobil khusus tersebut. Lucius Karius, memberi tanggapan, yang menurutnya tidak urgen adanya plat itu.

"Yang tidak penting kok dibikin aturan. Jadi bagi saya itu menunjukkan bahwa kebijakan ini memang tidak punya urgensi yang bisa kita lihat sebagai alasan untuk mengeluarkan aturan plat khusus wakil rakyat ini," kata Lucius Karius, dalam program Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne tersebut.

KPK: Sahroni Sudah Kembalikan Aliran Dana Rp 40 Juta dari SYL yang Mengalir ke Nasdem

Baca juga: Plat Mobil Khusus, Ahmad Sahroni: Sehebat Apa Sih Anggota DPR

Dia juga menyebut, Ahmad Sahroni saja tidak menggunakan plat ini. Sehingga dia mempertanyakan, bagaimana memantau anggota dewan. Maka dari itu, menurutnya plat khusus ini hanya aksesoris tapi tidak diperlukan.

KPK Cecar Ahmad Sahroni soal Pengembalian Uang Rp800 Juta dari SYL

"Saya tidak melihat bahwa DPR perlu aksesori khusus untuk kemudian bisa dikenal di jalanan oleh polisi atau di tempat-tempat pertemuan dengan rakyat mereka," katanya.

Malah menurut Lucius Karius, itu hanya menjadi aksesoris agar anggota itu dikenal. Padahal lanjut dia, wakil rakyat harusnya dikenal karena kinerjanya. Maka ia berasumsi, plat khusus itu hanya agar dikenal rakyat pemilih saja.

"Sehingga kebijakan plat nomor khusus untuk anggota DPR ini mungkin menjadi salah satu strategi DPR untuk kemudian tetap bisa dikenal agar kemudian tetap mendapatkan kehormatan di pemilihnya," katanya.

Namun penilaian Lucius Karius itu, mendapat sanggahan dari Ahmad Sahroni. Politisi asal Partai Nasdem itu mengatakan, mengaitkan plat khusus dengan keterpilihan di pemilu, adalah suatu yang berbeda dan masih terlalu jauh.

"Jadi gini bang, saya to the point aja bang. Kita ini semua yang memakai fasilitas sudah jadi anggota DPR, belum dalam tahapan kampanye tolong digaris bawahi," kata Sahroni dalam kesempatan yang sama. 

DPR kata dia, hanya ingin mengidentifikasi. Karena plat khusus tidak hanya anggota DPR. Tapi juga ada dari eksekutif hingga legislatif. Sehingga akan terlihat di jalanan, siapa yang melanggar aturan. 

Sahroni juga mengklarifikasi, dengan plat khusus ini bukan berarti anggota tidak bayar pajak. Karena plat itu melekat sebagai anggota, bukan pada kendaraannya. 

"Misal saya punya lebih dari 7 mobil, ya tetap bayar," katanya.

Maka lanjut Sahroni, plat khusus ini adalah sebagai identitas bahwa ia anggota DPR. Bukan untuk kampanye dan terpilih kembali oleh masyarakat di dapilnya tersebut. Namun hal itu dikritik oleh Lucius Karius.

"Di situ persoalanya, menganggap bahwa aksesoris plat DPR sebagai identitas itu saya kira itu pemikiran yang keliru," kata Licius menyanggah pernyataan Sahroni.

"Kalau abang anggota DPR, abang akan mengetahui hal sebenarnya," timpa Sahroni.

Lucius Karius merasa, apa yang dikritiknya tersebut adalah suatu yang wajar karena dia rakyat yang memberi mandat suara kepada anggota DPR termasuk ke Ahmad Sahroni.

"Kalau itu kalau abang di dapil saya," Sahroni menjawab.

"Masalah pilih memilih itu urusan lain bang," lanjutnya.

Ia juga menjawab pernyataan Lucius soal ia tidak menggunakan plat khusus tersebut. Sahroni mengatakan, tidak akan menggunakan jika di luar tugas dewan. Tapi saat tugas, ia akan menggunakan plat itu.

"Saya akan pakai itu saat saya dinas," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya