Logo BBC

Angka Infeksi Meningkat, 1 dari 8 Pasien COVID-19 adalah Anak-anak

BBC Indonesia
BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc

"Sekarang sih khawatir, lebih-lebih lagi ya. Karena kabarnya kasus anak yang kena Covid-19 makin banyak di Jakarta. Dulu-dulu kan kita nggak mikir nih, ah anak-anak imunnya mah masih bagus tinggal dijaga aja," tutur Malika.

"Sekarang enggak lagi bisa bilang gitu. Apalagi vaksin yang kita tahu kan baru buat yang di atas 18 tahun. Dia pilek dikit aja saya jadi parno (paranoid) kadang-kadang, apa saya kurang jaga kebersihan atau gimana," imbuh ibu dari anak usia delapan tahun tersebut.

Itu sebab dia meminta pemerintah mempertimbangkan penundaan sekolah tatap muka.

Pendapat serupa diungkapkan orangtua lain, Novaeny (35). Sekalipun sekolah anaknya di Yogyakarta memberi pilihan untuk pembelajaran tatap muka, orangtua siswa masih menolak.

"Para orang tua murid di kelas anakku itu hampir 100?lum setuju untuk masuk tatap muka. Jadi kemungkinan akan protes kalau akan ada tatap muka," ungkap ibu dengan anak usia 14 tahun tersebut.

"Karena kan kita enggak tahu juga gimana kalau anak ketemu teman-temannya. Walaupun sudah diedukasi prokes, tetap yang namanya anak-anak, kan kita juga nggak bisa mantau," imbuh dia lagi.

Orang tua yang sebenarnya membuat anak berisiko

Rekomendasi penundaan pembelajaran sekolah tatap muka juga disampaikan Ketua IDAI, Dokter Aman Bhakti Pulungan, mengingat angka positivity rate yang kembali melonjak.

"Kalau saya rasa untuk saat ini kita daring dulu harusnya. Walaupun awalnya kami merekomendasi kalau positvity rate di bawah 5% [sekolah bisa dibuka] tapi sekarang positivity rate tinggi sekali," tutur Aman.

"Sekarang bisa enggak kita positivity rate di bawah 5%? Kan enggak mungkin," ucap dia lagi menyangsikan.

Kendati mengakui angka anak terpapar Covid-19 tahun ini secara nasional lebih tinggi dibanding sebelumnya menyusul lonjakan kasus, pemerintah tetap akan melanjutkan pembelajaran tatap muka untuk daerah tertentu.