Logo BBC

NII, Ibu Kandung Kelompok Terorisme dengan Para Anggota Mesin Pembunuh

BBC Indonesia
BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc

"Apa yang dilakukan mereka itu sangat berbahaya karena dibangun dari pemikiran kritis dengan target orang berpendidikan tinggi yang nanti bukan poin terdepan. Tapi mesin-mesin baru yang memiliki kapasitas, kapabilitas dan akses yang lebih besar untuk melawan," kata Dadang.

BBC News Indonesia juga pernah menuliskan kesaksian Yunita Dwi Fitri yang nyaris terjerumus dalam kegiatan kelompok Islam ekstrem yang menghalalkan kekerasan, Negara Islam Indonesia (NII).

Selengkapnya dapat dibaca: `Saya hampir jadi teroris`: Kisah perempuan yang `dicuci otak` agar bergabung kelompok Islam ekstrem.


Apakah NII berbahaya dan dan seberapa besar ancamannya?

Ken Setiawan mengutip pernyataan seorang putra Kartosewirjo - pendiri NII, bahwa diperkirakan terdapat dua juta pengikut aktif NII yang tersebar di Indonesia.

"Ibarat pohon, akarnya radikal dan buahnya teroris. Kalau radikal dibiarkan dan yang ditangkap cuma teroris, yang dipetik buahnya, akarnya tidak dicabut, maka selamanya terorisme akan tetap ada, setiap musim, pohon itu akan berbuah. Ini sangat berbahaya," katanya.

Sehingga menurutnya, NII adalah kelompok yang sangat mengkhawatirkan dan harus segera ditindak tegas karena mengancam kedaulatan bangsa dan negara.

"Saya mendorong negara untuk membuat regulasi tegas yaitu melarang semua paham yang bertentangan dengan ideologi Pancasila dan NKRI karena semua paham radikalisme bertentangan dengan Pancasila," ujar Ken.

Walaupun demikian, mantan anggota yang kini menjadi pengamat terorisme, Al Chaidar mengatakan keterlibatan langsung NII dalam aksi terorisme masih sangat terbatas dan kecil.

Menurutnya, NII adalah organisasi inferior, yang tidak punya kepercayaan diri yang ditunjukkan "ketika Syiah datang, mereka masuk Syiah, lalu Salafi, HTI, JI, FPI, dan lainnya mereka berpindah dan tidak punya percaya diri," katanya.

Untuk itu, Al Chaidar mengatakan, "tidak perlu menjadikan NII sebagai bintang atau yang ditargetkan, atau ditakuti karena jika dianggap sebagai momok, mereka akan besar kepala dan akan dengan mudah menggunakan efek tersebut untuk merekrut banyak orang," katanya.