Dua Dusun Damai, Pengungsi di Lombok Barat Akhirnya Pulang

Dua warga dusun di Lombok Barat, NTB damai pasca bentrok saat malam takbiran.
Sumber :
  • VIVA.coid/Satria Zulfikar

VIVA - Bentrokan antara Dusun Banjar dan Dusun Bangket Lauk di Desa Mereje, Kecamatan Lembar, Lombok Barat, berakhir dengan perdamaian.

Bersama Zulkieflimansyah, TGB Pastikan Zul-Rohmi Kembali Duet di Pilkada NTB

Kericuhan warga Lombok

Photo :
  • VIVA / Satria Zulfikar (Mataram)

Enam Rumah Dibakar Massa

Penampakan Rumah di Lombok Utara yang Roboh Akibat Gempa Bumi

Bentrokan tersebut sebelumnya mengakibatkan enam rumah di Kantor Sekretariat Lembaga Pembinaan Keagamaan Buddha (LPKB) di Dusun Banjar dibakar massa.

Tujuh warga mengungsi di Polda NTB dan 16 warga lainnya mengungsi di Polres Lombok Barat.

BMKG Ungkap Penyebab Gempa M 5,2 di Selat Lombok

Kini, karena situasi telah membaik, para pengungsi tersebut telah pulang ke rumah mereka. Pada Kamis, 12 Mei 2022, Gubernur NTB, Zulkieflimansyah, memimpin kepulangan para pengungsi yang didominasi warga lanjut usia dan anak-anak.

"Saya mengimbau, jangan ada lagi kejadian yang membuat publik punya persepsi berbeda tentang kita. Karena NTB ini merupakan replika Indonesia, miniatur Indonesia keragaman harmonisasi itu berjalan sangat baik," kata Gubernur NTB, Zulkieflimansyah.

Baca juga: Terkuak Penyebab Bentrok Warga di Lombok

Jaga Kondusivitas NTB

Dia meminta semua pihak menjaga kondusivitas NTB. Apalagi, banyak event balapan internasional diselenggarakan di NTB, sehingga masyarakat harus menciptakan kesan yang ramah.

Bupati Lombok Barat, Fauzan Khalid, mengatakan akan segera memperbaiki rumah warga yang rusak akibat kesalahpahaman tersebut.

"Perencanaan pada tingkat pemerintah daerah sudah selesai. Kemarin rapat, insya Allah besok sudah mulai bekerja (perbaiki rumah)," ujarnya.

Dia mengatakan, situasi sudah kondusif sejak perdamaian antara warga pada 4 Mei lalu. Namun untuk mengantisipasi terjadinya gesekan kembali, pengungsi dipulangkan pada 12 Mei.

"Sebenarnya sudah kondusif dari sebelumnya, namun masih menghindari isu-isu yang dibuat oleh orang luar," katanya.

Banyak Informasi Palsu dari Media Sosial

Dia menyebutkan banyak informasi palsu dari media sosial yang muncul saat bentrok tersebut dengan mengaitkan dengan isu SARA. Padahal kenyataannya itu hanya kesalahpahaman, bahkan warga dua dusun masih memiliki hubungan saudara.

"Penting saya sampaikan bahwa, kita lebih sibuk mengklarifikasi berita hoaks dari pada kenyataan sebenarnya. Masyarakat kita di Mareje ini kan satu keluarga, darahnya sama dan tidak pernah ada sejarah konflik ini," ujarnya.

Bukan Konflik Agama

Bupati Lombok Barat berkeyakinan bahwa 100% konflik tersebut bukan konflik agama, menurutnya ini hanya miskomunikasi.

"Hanya miskomunikasi, unsur politik masuk, unsur luar masuk, berita hoaks masuk, dan menimbulkan hal seperti ini, dan ini merupakan pembelajaran bagi kita semua,” katanya.

Terbentuk Satgas Penanganan Konflik

Kapolres Lombok Barat, AKBP Wirasto Adi Nugroho, mengatakan sudah jauh hari terbentuk Satgas penanganan konflik sosial di Kabupaten Lombok Barat untuk mencegah aksi serupa terulang kembali.

"Ketuanya Bapak Bupati Lombok Barat langsung, dan saat ini situasi di Mareje sudah sangat kondusif, masyarakat sudah mulai berbaur," katanya.

Sehingga dari hasil penilaian Satgas sudah siap untuk memulangkannya, berdasarkan hasil asesmen di Mareje.

"Kegiatan kita ke depan, menghadapi Hari Raya Waisak sehingga memutuskan untuk memulangkan warga terdampak ke rumahnya masing-masing," ujarnya.

Dipicu Pemuda yang Ingin Bakar Petasan

Bentrok sebelumnya dipicu para pemuda Dusun Bangket Lauk membakar petasan dengan bunyi cukup keras saat malam takbiran. Seorang warga Dusun Banjar menegurnya dan terjadi keributan.

Bentrok tak terhindari saat muncul perkelahian pemuda di hari berikutnya, dan laporan polisi yang melaporkan pemukulan saat malam takbiran. Enam rumah dibakar, namun tidak ada korban jiwa karena aparat telah bersiaga di lokasi kejadian.

Seorang korban luka gempa Lombok dibawa ke Puskesmas (Polsek Tanjung)

Gempa Bumi Lombok, Satu Korban Tertimpa Bangunan

Gempa bumi dengan Magitudo 5,2, yang berpusat di Selat Lombok, Nusa Tenggara Barat atau NTB terjadi pada Selasa, 14 Mei 2024, menimbulkan kerusakan kecil dan korban luka.

img_title
VIVA.co.id
15 Mei 2024