Satgas: Diharap Tes COVID-19 jika Miliki Riwayat Pergi Jarak Jauh

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito
Sumber :
  • Biro Pers Sekretariat Presiden

VIVA – Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito mengharapkan masyarakat melakukan tes COVID-19 jika memiliki riwayat bepergian jarak jauh.

Jangan Cuek, Penting Cek Kondisi Ban Mobil Usai Dipakai Perjalanan Jauh

"Dimohon memiliki kesadaran tinggi untuk dites yang memiliki riwayat bepergian jarak jauh, mengunjungi tempat keramaian, dan kerumunan serta merasa tidak sehat atau bergejala," ujarnya dalam konferensi pers yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu, 18 Mei 2022.

Ia menambahkan masyarakat juga diminta untuk disiplin melaksanakan protokol kesehatan demi terkendalinya kasus COVID-19 di dalam negeri.

Sempat Hilang Kesadaran Akibat Sepsis, Chicco Jerikho Ngerasa Dikasih Kesempatan Kedua

Di samping itu, menurut dia, pemerintah provinsi dengan kasus yang masih meningkat juga diminta untuk melakukan testing, tracing, dan treatment (3T) sebagai upaya untuk mencegah terjadinya kenaikan kasus yang lebih tinggi.

Rapid Test Antigen (ilustrasi)

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa
UTBK 2024 Dimulai, 11.091 Peserta SNBT Ikut Tes di UNNES Semarang

Wiku mengatakan, terdapat 16 provinsi yang menunjukkan kenaikan kasus aktif. Provinsi yang mengalami kenaikan kasus aktif sebagian merupakan provinsi tujuan dan atau asal pemudik.

Provinsi yang menjadi tiga terbesar tujuan dan atau pemudik di antara 16 provinsi tersebut adalah DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Timur. "Kabar baiknya, kenaikan yang saat ini teramati pada provinsi-provinsi tersebut belum signifikan," katanya.

Dalam kesempatan itu, Wiku juga mengatakan bahwa pemerintah tidak akan lelah mengingatkan masyarakat untuk melindungi kelompok rentan, para penderita komorbid, anak-anak, orang lanjut usia hingga mereka yang belum dapat vaksin.

Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Reisa Broto Asmoro mengajak masyarakat untuk ikut sukseskan protokol 3T untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus COVID-19 usai kegiatan mudik diselenggarakan.

"Lonjakan kasus COVID-19 ini dapat kita cegah dengan protokol kesehatan yang ketat dan juga dengan vaksinasi baik booster ataupun dosis lengkap," kata Reisa.

Reisa meminta apabila masyarakat mulai merasakan sejumlah gejala yang mirip dengan gejala COVID-19 setelah mengikuti mudik. Bila merasakan keluhan berupa batuk, pilek atau demam, disarankan untuk langsung memeriksakan kondisi kesehatannya melalui tes usap agar cepat mendapatkan diagnosa.

Masyarakat yang merasa melakukan kontak erat dengan orang yang positif COVID-19, juga diharapkan berpartisipasi aktif dalam melakukan pelacakan supaya penularan tidak semakin menyebar. (ant)

https://www.youtube.com/watch?v=PCI-TL1gQ5A

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya