Cerita Penumpang Bus Pariwisata Sebelum Terjun ke Jurang

Yaya Wahyudi (55), korban kecelakaan Bus Pariwisata PO City Trans Utama (CTU).
Sumber :
  • VIVA/ Diki Hidayat.

VIVA - Yaya Wahyudi (55), korban kecelakaan Bus Pariwisata PO City Trans Utama (CTU) yang merupakan Kepala SDN Sayang mengisahkan peristiwa kecelakaan tersebut.

Tekan Emisi Karbon, Kementerian Investasi dan VKTR Hibahkan 3 Bus Listrik ke UGM

Tim sedang melakukan evakuasi bus yang terjun ke jurang di Tasikmalaya.

Photo :
  • VIVA/ Diki Hidayat.

Sengaja Berangkat Malam

Bus Rajawali Indah Terguling Usai Tabrak Motor di Bojonegoro, 2 Orang Meninggal

Bus berangkat dari Jatinangor Sumedang, Jawa Barat, Jumat, 24 Juni 2022, pukul 22.00 WIB, alasan berangkat malam untuk menghindari kemacetan.

Tahu Persis Kecelakaan Itu

Rekaman CCTV Detik-detik Bus Kuning UI Sebelum Tabrakan dengan Mobil HR-V

Sebanyak 59 penumpang bus merupakan para guru dan keluarganya termasuk dirinya berangkat bersama sang istri. Yaya dan istri duduk di jok kedua, sehingga tahu persis peristiwa kecelakaan yang menewaskan tiga orang penumpang itu.

"Saya bersama istri berada di jok nomor dua dan saat kecelakaan itu saya masih terjaga," ujarnya, Sabtu, 25 Juni 2022.

Baca juga: Bus Terjun ke Jurang di Tasikmalaya, Satu Penumpang Belum Ditemukan

Oleng ke Kiri

Saat itu, kata Yaya, bus sempat oleng ke kiri dan menerobos pepohonan lalu terjun ke dalam jurang. Setelah berada di dasar jurang, Yaya pun langsung tersadar dan kakinya terjepit lalu mencari keberadaan istrinya. Hingga akhirnya petugas berhasil mengevakuasinya lalu dibawa ke Puskesmas Rajapolah Tasikmalaya.

"Saya cuma luka pada kening, tapi kaki gak bisa gerak,” katanya.

Sebelumnya, sebuah bus yang membawa rombongan pariwisata dengan penumpang keluarga besar SDN Sayang Jatinangor, Kabupaten Sumedang, terlibat kecelakaan. Bus City Pariwisata yang sedang menempuh perjalanan menuju Pantai Pangandaran terjun ke dalam jurang Sabtu, 25 Juni 2022, sekitar pukul 01.00 WIB.

Akibat peristiwa tersebut, tiga penumpang tewas, enam mengalami luka berat, dan 50 lainnya luka sedang dan ringan. Para korban mendapat perawatan intensif di Puskesmas Rajapolah dan RSUD dr Soekardjo, Kota Tasikmalaya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya