Pengalaman Dirawat di RS Saudi, Jemaah: Seperti di Planet Lain

Jemaah Indonesia dirawat di RS Arab Saudi
Sumber :
  • MCH 2022

VIVA – "Kemarin rasanya kayak jatuh di planet lain, rasanya kayak mau nangis. Ada orang dateng ucapin Assalamualaikum, terus dia terangkan apa, bahasanya nggak ngerti, saya merasa asing sekali,” curhat Lalu Haerul Rijal, jemaah asal embarkasi Nusa Tenggara Barat saat menerima kunjungan tim visitasi KKHI (Klinik Kesehatan Haji Indonesia) Mekah, Sabtu 24 Juli 2022.

Haerul dirawat di Rumah Sakit King Faisal karena menderita retensi urin, dan harus menerima tindakan pembedahan perut, terang dokter tim visitasi dr. Ovi Rusmariza.

Saat tim visitasi tiba di RS King Faisal, bertepatan dengan jam makan pasien. Sehingga dr. Ovi menyuapi pasien untuk memastikan yang bersangkutan mendapatkan asupan makanan yang cukup dan nutrisi yang dibutuhkan.

“Saya mau yang dibawakan dokter saja,” ujar haerul saat diminta memilih menu makan siang yang disediakan rumah sakit atau yang dibawakan tim visitasi.

Saat menerima tim visitasi, rona muka Haerul berangsur angsur cerah. Terutama saat yang bersangkutan sudah mencurahkan perasaannya kepada tim.

“Sebetulnya di KKHI udah enak sekali. Seandainya saya bisa ditangani di sana saja,” ungkapnya lagi

Apa yang dirasakan Haerul, merupakan gambaran jemaah haji indonesia pada umumnya, di mana kendala bahasa menimbulkan ketidaknyamanan pasien dalam mendapatkan perawatan. Sehingga visitasi pasien diharapkan dapat mempercepat penyembuhan pasien, karena pasien merasa didampingi.

“Kemarin saya merasa terdampar, hari ini bahagia sekali karena seperti bertemu saudara jauh,” ucapnya haru.

Terpopuler: Ramalan Zodiak sampai Penjelasan Buya Yahya Soal Panggilan Pak Haji

Menurut dr. Ovi, kondisi pasien baik dan stabil. Pihaknya menunggu konfirmasi dari pihak rumah sakit untuk memastikan kapan jemaah sudah bisa keluar dari RSAS dan melanjutkan pemulihan di KKHI Mekah.

“Kondisi pasien kami pantau setiap hari," ujarnya.

Belum Haji Bolehkah Dipanggil Pak Haji? Begini Buya Yahya Menjelaskan

Penanganan Medis Lebih Lanjut

Pasien yang dirawat di RSAS umumnya membutuhkan penanganan medis yang lebih lanjut, yang memang tidak bisa ditangani di KKHI. Salah satunya adalah Muhadi, jemaah haji asal wonosobo.

Tak Banyak Masalah, Kemenag Nilai Proses Persiapan Haji Berjalan Baik

Muhadi mengalami serangan jantung pada saat menjalankan puncak haji di Armuzna. Serangan pertama terjadi di Arafah, dan serangan kedua terjadi di Mina saat hari terakhir lontar jumrah. Pada saat serangan, Muhadi langsung dirujuk ke RSAS Mina Al Wadi.

“Di hari terakhir didorong (pakai kursi roda) sama temen-temennya ke Jamarat pakai kursi roda tanpa sepengetahuan saya. Kembalinya, ketika kita naik bus, kena serangan kedua, di saat saya sedang tangani jemaah heat stroke,” ujar dokter penanggung jawab kloter dr. Halimah.

Di RSAS, Muhadi langsung mendapatkan tindakan Coronary Artery Bypass Graft (CABG) atau operasi Bypass. Di Hari ke 10, kondisi muhadi sudah baik, namun masih diobservasi dan menunggu keputusan dari RSAS untuk Muhadi dapat dipulangkan ke KKHI.

“Mau diurus tanazulnya, tapi menunggu konfirmasi dari RSAS kapan bisa pulang,” lanjutnya

Muhadi sendiri merupakan jemaah haji gelombang dua, di mana kloternya akan bergerak ke madinah di tanggal 28 untuk melaksanakan ibadah Arbain. Namun yang bersangkutan setuju untuk nantinya ditanazulkan, mengingat masih membutuhkan pengobatan yang lebih lanjut di Indonesia

“Aku arep (mau) pulang nang (ke) Indonesia wae (saja),” ujar Muhadi.

Visitasi jemaah haji sakit ke RSAS merupakan bentuk support pemerintah kepada jemaah haji yang sedang di rawat, terutama support psikis. Di sisi lain juga sebagai bentuk pemantauan dan evaluasi bagi Tim Dokter KKHI untuk menilai kondisi kesehatan jemaah sakit yang dirawat di RSAS.

Visitasi dilakukan Setiap hari selama ada jemaah haji indonesia yang dirawat di RSAS. Pasca Armuzna, setiap harinya terdapat tiga tim yang diterjunkan untuk visitasi, dimana masing masing tim terdiri dari satu orang dokter dan sau Tim Pendukung Kesehatan (TPK).

Sampai Sabtu (23 Juli 2022) pukul 14.00, jemaah haji yang dirawat inap di Rumah Sakit Arab Saudi sebanyak 37 orang, yang tersebar di empat rumah sakit, yaitu RS King Faisal, RS King Abdul Aziz, RS King Abdullah, dan RS Al Noer. Jemaah haji dirawat sesuai dengan spesialisasi layanan di setiap rumah sakit.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya