Kala Pengacara Minta Kelamin dan Dubur Brigadir J Ikut Diautopsi

Kuasa hukum keluarga Brigadir J, Johnson Panjaitan.
Sumber :
  • VIVA/Andrew Tito

VIVA Nasional – Pengacara keluarga Brigadir Yoshua Hutabarat atau Brigadir J, Johnson Panjaitan melihat kejanggalan-kejanggalan yang selama ini terlihat di tubuh Brigadir J harus diperiksa, khususnya di bagian dubur dan kemaluan. 

Harta Berjalan Hotman Paris Menjadi Pengacara Vina Cirebon Tanpa Bayaran

Johnson saat dikonfirmasi mengatakan ada tiga proses autopsi ulang terhadap tubuh Brigadir J yang diperiksa langsung tim gabungan forensik. Yang pertama adalah pembongkaran mayat di kuburan. 

Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J

Photo :
  • tvone
Ini Kecurigaan Hotman Paris dalam Kasus Vina Cirebon

"Eksimasinya disepakati paling cepat pada pukul 7.30 WIB pagi dan kedua adalah tindakan autopsi dan visum et repertumnya dilakukan setelah dibongkar," ujar Johnson saat dihubungi, Rabu 27 Juli 2022. 

Kemudian, kata dia akan dilakukan pemeriksaan luka-luka yang ada di luar termasuk yang ada di dalam, antara lain yang berada di muka di belakang telinga.

Keluarga Vina Cirebon Bakal Temui Hotman Paris Sore Ini

"Bahu sebelah kanan dan leher itu penting, kemudian ketiak, bagian perut kiri dan kanan, tangan harus diperiksa baru kaki,"jelasnya rabu, 27 juli 2022.

Johnson juga mempertanyakan kaki Brigadir J yang bengkok alias tidak tegak lurus dan ia juga menyamakan kaki seorang polisi biasanya tegak lurus. 

"Saat dilihat Kaki Brigadir J bengkok serta ada luka sayatan panjang dan saya juga minta periksa bagian kemaluan dan dubur. Di samping itu, ada luka panjang yang harus diperiksa serta kemaluan dan dubur juga penting untuk diperiksa," kata dia lagi.

Pengacara Brigadir J, Johnson Panjaitan mendatangi rumah Irjen Ferdy Sambo.

Photo :
  • ANTARA/Luthfia Miranda Putri

Sementara itu, pemeriksaan berikutnya harus diperiksa juga apakah ada luka tembakan dan sebagainya. "Bahkan keluarga minta supaya rahang dan gigi diperiksa, termasuk tenggorokan, karena menurut keluarga diduga ada sesuatu dimasukkan ke mulutnya sehingga rusak tenggorokannya," kata dia..

Johnson menyebutkan bahwa jaringan tubuh tak luput diperiksa. "Namun materi-materi tersebut (jaringan tubuh) tidak bisa diperiksa di Jambi tapi harus dibawa ke Jakarta," katanya.

Johnson berharap, apa yang sudah menjadi atensi Presiden, Menkopolhukam dan Panglima TNI agar ini terbuka bukan hanya kata-kata, jargon transparan, akuntabel.

"Supaya ada kebenaran dan keadilan sejati sesuai dengan proses dan ketentuan hukum acara yang berlaku,"katanya.

Sentil Satgas merah putih

Johnson beberapa kali menyebut kematian ajudan Kadiv Propam Mabes Polri adanya dugaan keterlibatan Satgas Merah Putih.

"Rakyat semua melihat, Presiden melihat, Panglima TNI melihat, Kapolri melihat," ujarnya di Rumah Sakit Sungaibahar, Jambi. 

Dia berharap ada keterlibatan Tuhan terlibat dalam seluruh proses ini. Dirinya yakin, kasus ini akan terbuka dan jadi pertaruhannya penegakan hukum bukan hanya polisi dan penyidik. 

"Keterbukaannya juga soal senjata, kendaraan yang digunakan, bedah mayat dan IT atau hp,"ujarnya.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya