Terungkap, Faktor Penyebab Ratusan Perempuan Pamekasan Pilih Menjanda

Para perempuan Pamekasan sedang menjalani proses cerai di Pengadilan Agama
Sumber :
  • Veros Afif (Pamekasan)

Pamekasan - Kasus penceraian sejak 2022 hingga 2023 di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, hingga Jumat (16/6/2023) terus meningkat dengan banyaknya perempuan di Pamekasan cerai dan memilih menjanda.

Hard Gumay: Sandra yang akan Menyerah dan Memilih Berpisah

Kasus penceraian tersebut terjadi paling dominan karena faktor ekonomi, pertengkaran, hingga kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Tak hanya itu, faktor lainnya karena poligami, meinggalkan salah satu pihak, kawin paksa hingga zina juga menjadi salah satu faktor pemicu penceraian yang membuat 488 perempuan di Pamekasan cerai dan memilih menjanda pada tahun 2023.

Terpopuler: Deretan Negara dengan Janda Terbanyak di Dunia hingga Resep Gampang Gulai Tunjang

"Pemicunya macem-macem, ada yang faktor ekonomi, poligami dan yang paling dominan selisih dan pertengkaran serta kekerasan dalam rumah tangga," ucap Suci Kurniawati Putri, Petugas Informasi Pengadilan Agama Pamekasan, Jumat (16/6/2023).

Ilustrasi Stop Kekerasan Terhadap Perempuan. Sumber (gambar) : shutterstock

Photo :
  • vstory
Komisaris HAM PBB Kecam Perihal Hukum yang Mewajibkan Hijab di Iran

Ratusan perempuan warga Pamekasan yang sudah menyandang status janda tersebut kebanyakan sudah memiliki keturunan, namun ada juga yang masih belum mempunyai anak

"Setiap bulannya selama 5 bulan terakhir angka penceraian memang terus meningkat," terangnya.

Suci menjelaskan, mengacu ke data 2022 angka penceraian di Pamekasan mencapai 1.709 orang. (Veros Afif/Pamekasan)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya