Wajah Bahagia 2 Jemaah Haji Lansia Menunggu Kepulangan ke Tanah Air

Sri Murni dan Siskuntari
Sumber :
  • MCH 2023

JEDDAH – Melihat senyum bahagia para jemaah yang telah menyandang status sebagai haji dan hajjah memberikan ketenangan di hati. Apalagi saat kepulangan, kondisi mereka tampak sehat walafiat. Seperti halnya wajah bahagia yang terpancar dari Siskuntari (66) dan Sri Murni (67), dua perempuan asal kota Tegal ini penuh ketenangan menunggu kepulangan. 

Meriah, Puluhan Ribu Jemaah Saksikan Peragaan Batik dan Launching Senam Haji Indonesia

Berasal dari embarkasi Solo, Siskuntari dan Sri Murni merasa bahagia seluruh rangkaian ibadah hajinya telah selesai dan dijalaninya dengan baik. Diakuinya selama menjalani prosesi ibadah haji banyak suka dan duka yang mereka alami. Menjadi jemaah lansia dengan bantuan kursi roda, keduanya merasa bersyukur meski tanpa pendamping banyak bantuan selalu menghampirinya. 

Ditemui di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Sabtu 15 Juli 2023, Siskuntari dan Sri Murni kompak menceritakan pengalaman spiritualnya selama menjalani ibadah haji.

Penasaran Senam Rahasia Jemaah Haji? Yuk, Intip 28 Ribu Jemaah Beraksi!

"Sukanya banyak kalau dukanya sedikit. Dukanya waktu di Mina itu air susah, udaranya sangat panas, tidurnya berdesak- desakan di belakang antri sampe berpuluh puluh untuk pipis sampai harus mengekor," katanya. 

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Duka di Arafah bagi mereka tak seberapa. Bahkan tak sebanding dengan dosa-dosa yang mereka miliki. Karena hal itulah, saat tawaf Siskuntari mengaku tak henti-hentinya menangis berharap diberi ampunan oleh Allah SWT.

"Setelah tawaf selesai kita sholat di Multazam, kita merasa dosa kita banyak sekali berharap diberi ampunan. Nangise men wes," kata Siskuntari menyadari akan dosa-dosa yang dimilikinya sambil meneteskan air mata.

Tak hanya saat menjalani tawaf ia menangis sambil memanjatkan doa. Ketika berada di Madinah, saat di hadapan makam Rosul ia pun tak kuasa menahan tangisnya. Bersyukur bisa berada di hadapan taman surga Raudhah tak henti-hentinya ia pun menangis. "Waktu di Madinah di makam rosul nangisnya enak banget. Saya berdoa anak-anak bisa kaya hati, kaya rasa, kaya raya, nantinya bisa berhaji," ujarnya yang mengaku kondisinya terpaksa harus menggunakan kursi roda karena cidera yang dialami sejak dari Tanah Air.

Sama halnya dengan Siskuntari, wajah bahagia juga terpancar dari Sri Murni. Rasa syukur juga tak henti ia panjatkan karena selama menjalani ibadah haji banyak yang membantunya, memudahkan segala kegiatannya. Sri Murni mengaku selama di Tanah Suci gula darahnya tinggi, hingga kondisinya mengalami lemah. Selama di Tanah Suci doa yang dipanjatkan bukan hanya untuk dirinya seorang, tapi juga buat anak keturunan.

"Doanya anak keturunan kami bisa jadi orang soleh dan solehah, diberi kesempatan Allah untuk berhajiSoleh Solehan diberi kesempatan Allah untuk berhaji," ujar Sri Murni yang mengaku menunggu 12 tahun untuk bosa menjalani ibadha haji.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya