KY Tegaskan Seleksi Calon Hakim Agung Fair, Tak Ada Titip Menitip

Ketua Komisi Yudisial (KY) Amzulian Rifai
Sumber :
  • VIVA/Natania

Yogyakarta – Komisi Yudisial (KY) menekankan seleksi calon hakim agung dilakukan dengan mekanisme yang adil dan benar. Tidak ada pihak-pihak yang bisa titip menitip calon.

Jenderal Pengkhianat Iran Mata-mata CIA Masih Berkeliaran Meski Diklaim Sudah Dieksekusi

Hal itu ditegaskan Ketua KY, Amzulian Rifai dalam acara sharing media session bertajuk 'Sinergitas Komisi Yudisial dan Media Massa' di Yogyakarta, Jumat, 4 Agustus 2023. 

"Yang tak kalah penting adalah kewenangan kita dalam menyeleksi calon hakim agung. Saya menyaksikan bagaimana teman-teman (KY) bekerja keras, bagaimana komisioner tanpa kompromi," ujar Amzulian.

Ketua DPW PPP se-Indonesia Solid Hadapi Pilkada 2024, Mardiono: Kita Bangkit Kembali

Dia menambahkan, "Hanya banyak yang tanya ke saya, coba titip, apakah fair (seleksi calon hakim agung)? Saya katakan, saya menyaksikan langsung, pertaruhannya adalah kami semua,”

Gedung Komisi Yudisial

Photo :
  • VIVA/Rahmat Fatahillah Ilham
3 Faktor Cegah Operasi Intelijen Siber, Jangan Terbalik

Bicara soal seleksi hakim agung, Amzulian juga mengungkapkan, dia sempat ditawari mengikuti seleksi itu. Tak tanggung-tanggung, yang menawarkan adalah sosok seorang Menteri Koordinator (Menko).

Meski ditawarkan, Amzulian mengaku tak ingin mengikuti seleksi calon hakim agung. Sebab, dia merasa belum tentu akan lulus karena tes yang dilalui sangat berat.

"Saya belum tentu lulus untuk bisa ikut tes hakim agung itu. Saya menyaksikan, berat. Nah itupun setelah kita seleksi secara berat, masih ada approve dari DPR, itu hal berat," katanya. 

Bukan hanya calon hakim agung yang melakukan tes dengan berat, KY juga harus bekerja serupa. Menurut Amzulian, KY bahkan harus mencari informasi detail calon hakim agung itu ke tetangga sekitar rumahnya. 

"Saya pikir tidak banyak seleksi jabatan yang sampai berbuat sedalam itu, kalau ke rumah kita tanya, tetangga sekitar kita coba gali info supaya tidak salah. Tentu kita manfaatkan juga info yang sifatnya intelijen, kurang apalagi kita sudah maksimal sekali karena cara-cara itu," kata Amzulian.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya