Baliho Bertuliskan 'Wanted Harun Masiku' Bertebaran di Wilayah Jawa Barat

Baliho bertuliskan 'Wanted Tangkap segera Harun Masiku' Beredar di Jawa Barat
Sumber :
  • VIVA/Andrew Tito

Jakarta – Baliho yang bertuliskan desakan untuk menangkap buronan KPK, Harun Masiku bertebaran di wilayah Jawa Barat, Selasa 29 Agustus 2023. Baliho yang mengatasnamakan Pemuda Solidaritas Indonesia (PSI) itu ditemukan di Bekasi, Karawang dan Purwakarta, juga terpasang di sejumlah ruas tol Cipularang.

Pemicu Guncangan Gempa Garut Terasa ke Wilayah Pesisir Jabar Termasuk Sukabumi

Pada baliho yang terpasang  tersebut tertulis “Wanted Tangkap Segera!!! Harun Masiku dan Koruptor Negara Harus Masuk Penjara!!!"

Harun Masiku

Photo :
  • Istimewa
Prabowo Pernah Bilang Demokrasi Sangat Melelahkan, Bamsoet Dorong Penyempurnaan UU Pemilu

Diketahui Politikus PDIP tersebut merupakan tersangka sekaligus buronan dalam kasus suap terhadap komisioner KPU Wahyu Setiawan. Dalam baliho yang terpasang, Harun Masiku terlihat mengenakan seragam PDIP.

Selain di Bekasi, Karawang dan Purwakarta, baliho juga ditemukan terpasang di Jalan Sarijadi Raya, Jalan Djunjunan Boulevard dan Jalan Cihampelas.

Dewas KPK Ungkap Penyalahgunaan Wewenang Nurul Ghufron: Diminta Mutasi PNS Kementan ke Jawa

Di wilayah Karawang, tampak terpasang di Kecamatan Klari dan Teluk Jambe. Baliho pencarian Harun Masiku juga ada yang terpasang di wilayah Bekasi dan beberapa di wilayah perbatasan Cikampek-Purwakarta.

Harun Masiku, sebelumnya telah ditetapkan sebagai tersangka suap terhadap komisioner KPU Wahyu Setiawan. Harun Masiku disebut melakukan penyuapan agar menjadi anggota DPR RI dari jalur Pergantian Antar Waktu (PAW).

Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur menyatakan Harun Masiku tidak lagi berada di Indonesia. Pernyataan Asep itu berbeda dari pernyataan Kepala Divisi Hubungan Internasional, Polri Irjen Krishna Murti sebelumnya yang menyatakan Harun berada di Indonesia.

Pelaksana tugas (Plt) Deputi Penindakan atau Eksekusi KPK Asep Guntur

Photo :
  • Zendy Pradana/ VIVA.

Asep mengatakan bahwa pihaknya mendapatkan informasi bahwa Harun sudah tidak berada di Indonesia. Asep menduga politikus PDIP itu keluar lewat jalur ilegal.

"Memang perlintasan terakhir yang tercatat di imigrasi itu saat masuk. Tidak tercatat kembali yang bersangkutan keluar dari indonesia. Kami menduga yang bersangkutan tidak melalui jalur resmi. Karena kami setelah itu mendapat informasi ada di negara tetangga," ujar Asep di Gedung Merah Putih KPK.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya