Canda Sekjen Gerindra Soal PKB Berpaling ke Nasdem: Rasanya seperti Ditinggal Pacar

Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani
Sumber :
  • VIVA/Andrew Tito

Surabaya – Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani merespons langkah politik Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang membelokkan dukungan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ke Partia Nasdem dan Anies Baswedan, dengan candaan. 

Berpeluang Didukung Gerindra di Pilgub Sumut 2024, Bobby Nasution Bilang Begini

Menurut Muzani, ditinggal Cak Imin serasa ditinggal kekasih. "Seperti elu ditinggal pacar, tiba-tiba meninggalkan," kata Muzani usai menghadiri acara konsolidasi pemilu dan dukungan kepada Prabowo Subianto oleh Partai Bulan Bintang (PBB) di DBL Arena Surabaya, Jawa Timur, pada Minggu, 3 September 2023.

Muzani mengatakan, Gerindra menghormati pilihan politik PKB. Menurut dia, Cak Imin juga sudah memberitahukan keputusannya itu ke Prabowo melalui WhatsApp. "Pak Muhaimin sudah kontak, sudah WA kepada kami,” ujarnya.

Pilgub Banten 2024 Tanpa Calon Perseorangan

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra, Ahmad Muzani.

Photo :
  • VIVA/Rahmat Fatahillah Ilham

Muzani tidak memaknai langkah politik Cak Imin itu sebagai perpisahan. Menurutnya, kerja sama antara Gerindra dengan PKB bisa terjalin kembali pada kesempatan dan waktu yang berbeda nanti. "Insya Allah kami akan bertemu kembali dalam detik yang sama," katanya.

Sekjen Gerindra: Prabowo Akan Menepati Janjinya setelah Dilantik

Sementara itu, Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra mengungkapkan bahwa Prabowo Subianto tak bereaksi berlebihan atas kejutan politik Cak Imin. Sebab, menurutnya, Prabowo sudah mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi di dunia politik. "Beliau biasa-biasa saja," ujarnya.

Yusril menyebutkan, reaksi Prabowo tak sama dengan yang ditunjukkan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, yang menampakkan kekecewaannya terhadap Nasdem dan Anies Baswedan yang lebih memilih Cak Imin sebagai bakal cawapres daripada Agus Harimurti Yudhoyono.

"Reaksi Pak Prabowo tak seperti reaksinya Pak SBY," kata Yusril.

Seperti diketahui, peta perpolitikan nasional mendadak berubah setelah Cak Imin membelokkan partainya, PKB, bergabung dengan Nasdem dan mengusung Anies Baswedan sebagai bakal capres. Cak Imin bergabung setelah dirinya disepakati mendampingi Anies sebagai bakal cawapres.

Manuver politik Cak Imin itu membuat kekuatan Koalisi Indonesia Maju (KIM) berkurang. Semula, PKB berada di koalisi itu bersama Gerindra, Golkar, PAN, dan PBB. Koalisi itu mengusung Prabowo sebagai bakal capres. 

Di sisi lain, langkah Cak Imin juga berimbas pada kekuatan Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang awalnya diisi Nasdem, Demokrat, dan PKS, dengan mengusung Anies sebagai bakal capres. Koalisi itu awalnya akan menggandeng AHY sebagai pendamping Anies. 

Setelah Anies memilih Cak Imin, Demokrat keluar dari Koalisi Perubahan. Gerindra mengisyaratkan bahwa Demokrat akan bergabung dengan KIM. Selain Demokrat, PSI juga disebut akan bergabung.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya