Elite Gerindra Sebut Khofifah-Emil Dardak Diharapkan Kembali Diusung di Pilkada Jawa Timur

Wakil ketua DPP partai Gerindra, Gus Irfan.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Uki Rama (Malang)

Jawa Timur – Nama Khofifah Indar Parawansa sebagai incumbent pada Pilkada Jawa Timur, masih menjadi perhitungan bagi sejumlah partai politik. Pada Pemilihan Gubernur atau Pilgub Jatim nanti Khofifah kabarnya bakal diusung oleh PAN, Partai Golkar, Partai Demokrat dan Partai Gerindra.

PKB Belum Putuskan Dukung Putra Wapres Ma’ruf Amin dalam Pilkada Banten

Bahkan Partai Demokrat yang juga ikut mengusung Khofifah, mengeluarkan rekomendasi paket yakni, Khofifah-Emil Dardak. Kabar yang beredar Khofifah berharap agar partai lainnya yang mengusung dirinya juga memberikan dukungan yang sama berupa paket lengkap dimana Emil Dardak sebagai wakilnya. Khofifah mengaku nyaman dengan Emil saat keduanya memimpin Jawa Timur di periode pertama.

Harapan yang diinginkan Khofifah ini nampaknya sudah ditangkap oleh Partai Gerindra. Pasalnya, partai Prabowo Subianto itu bisa dipastikan akan mengusung Khofifah di Pilgub Jatim nanti.

Edy, Ijeck dan Bobby Nasution Berebut Tiket Diusung Demokrat di Pilgub Sumatera Utara

"Bu Khofifah Insya Allah sudah direkom oleh teman-teman DPP, tinggal secara resminya saja ya mungkin. Wakilnya secara resmi juga belum, tetapi banyak teman-teman berharap bahwa selama ini sudah 5 tahun bersama, nyaman kenapa nggak diteruskan, tapi ini semua sangat dinamis," kata Wakil Ketua Umum Bidang Agama, DPP Partai Gerindra, Mochamad Irfan Yusuf atau Gus Irfan, Senin 13 Mei 2024.

Ia mengaku bahwa untuk Pilgub Jatim nantinya, partai yang tergabung dalam koalisi Indonesia maju (KIM), juga bisa bekerja sama untuk mengusung Khofifah-Emil melanjutkan periode kedua pasangan cagub-cawagub tersebut.

Ijeck Resmi Mendaftar Bakal Calon Gubernur Sumut 2024 ke Demokrat

"Kita berharap, Koalisi Indonesia Maju yang di pusat, turun sampai ke daerah termasuk Jawa Timur," ujarnya.

Gus Irfan menyebut bahwa komunikasi partai KIM di Jatim juga berjalan secara lancar, meski secara resmi belum terjadi.

"Komunikasi secara resmi memang belum, tapi komunikasi secara tidak resmi ya, teman-teman semua ini kan sudah saling mengenal, sering ngopi bareng, ketemu bareng, itulah komunikasi yang biasa dilakukan, ya masih satu keinginan, untuk menyejahterakan masyarakat," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya