Karyawan PT KAI Jadi Teroris, Kepala BNPT: Masih Ada Jaringan Teroris di BUMN

Kepala BNPT RI, Komjen Pol Rycko Amelza Dahniel
Sumber :
  • Antara

Jakarta – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol Rycko Amelza Dahniel mengatakan bahwa sampai dengan saat ini masih ada jaringan terorisme di dalam lingkup BUMN. Kendati dia tak merinci BUMN mana yang dimaksudnya itu.

PNM Excellence Award Bukti Nyata Apresiasi PNM Untuk Karyawan dan Unit Kerja Terbaik

"Ya bukan masih banyak (jaringannya), mungkin masih ada jaringannya (terorisme). Saya enggak bisa jelaskan, yang jelas jaringannya ada," ujar Rycko di Hotel Royal Kuningan, Jakarta Selatan pada Jumat 8 September 2023.

Maka dari itu, Rycko menyebutkan bahwa peran BNPT penting dalam assesmen rekrutmen karyawan BUMN. 

Kelana Wastra Fashion Fest 2024: Perpaduan Modern dan Tradisional dalam Sembilan Inspirasi Busana

Ilustrasi penangkapan terduga teroris

Photo :
  • vstory

"Selama ini asesmen yang dilakukan BNPT hanya untuk eselon-eselon satu dan dua, calon-calon deputi, calon driver, belum menyentuh sampai ke bawah tadi," jelas Rycko.

Kelana Wastra Fashion Fest 2024: Perpaduan Tradisional, Modern, dan Ramah Lingkungan

Kendati dia menyinggung keterbatasan jumlah personel sehingga menjadi kendala dalam melakukan proses assesmen.

"Hanya 15 orang untuk melakukan assessmen terhadap 961 objek vital dengan sekian ribu petugas-petugas yang memiliki resiko tinggi tadi," ungkap Rycko.

Sebelumnya diberitakan, Komisaris Utama PT KAI, Said Aqil Sirodj, mengaku kaget karena salah satu karyawannya menjadi tersangka kasus terorisme. Dia pun menyebut bahwa kecolongan akan hal itu.

"Saya sebagai komisaris utama KAI kaget betul, eh ternyata di KAI ada teroris. Kita kecolongan betul," ujar Said Aqil di Hotel Royal Kuningan, Jakarta Selatan pada Jumat 8 September 2023.

Said Aqil menyebut karyawan KAI yang berinisial DE itu tidak diketahui secara jelas gerak geriknya. Dia menyebut ternyata di balik wajah gantengnya DE adalah sosok teroris.

"Dan tampangnya tidak mencurigakan, ganteng, tanpa jenggot, gak berjenggot gak, jidat gak hitam, biasa , itu petugas langsir di stasiun Jakarta Pusat ternyata teroris," kata dia.

Dia menuturkan bahwa ke depannya semoga tidak ada sikap kecolongan lagi di setiap lembaga Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pasalnya, harus lebih teliti ketika melakukan proses screaning ketika merekrut.

"Dan saya yakin pak Wisnu masih ada, di beberapa BUMN, masih banyak, masih adalah atau masih banyak, jangan selalu beralasan kecolongan terus Pak Ryckho, nanti kecolongan lagi, kecolongan terus, masa kecolongan terus-terusan," kata Said Aqil.

"Sejak screening sebenarnya harus rekrutmen pegawai, BUMN terutama harus betul di samping kapasitas, di samping skill juga integritas anti kekerasan anti radikalisme anti terorisme," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya