- Ist
Jakarta – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengaku belum ada panggilan dari Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK) terkait penyidikan kasus korupsi. Dia mengaku baru membaca sedikit dari media sosial.
"Belum ada panggilan, saya belum tahu ada apa-apa, saya cuma baca di medsos," kata SYL di kantor Kemensesneg, Jakarta Pusat, Kamis, 5 Oktober 2023.
Dikabarkan, SYL sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK, walau belum diumumkan secara resmi. Ditekankan SYL, saat kabar dirinya jadi tersangka, ia tengah berada di luar negeri dalam kunjungan ke Eropa.
"Saya berhadapan dengan proses bilateral dengan Menteri Italia, Menteri Spanyol, melakukan bantuan dengan FAO, dengan IFAT, dengan berbagai hal yang merasa Indonesia perlu dibantu dalam rangka climate change. Dan, salah satu yang jadi kesepakatan FAO adalah atas inisiatif kita bahwa tidak ada negara yang bisa jalan sendiri hadapi climate change, dan itu jadi rekomendasi dunia," ujarnya.
Kendati begitu, SYL mengaku siap menghadapi proses hukum yang membelitnya. Namun, dia meminta diberikan kesempatan untuk istirahat. Sebab dia baru saja pulang lawatan Eropa dan tiba di Indonesia pada Rabu kemarin.
"Beri saya kesempatan, dan saya belum ada istirahat ini karena tadi saya juga diperiksa di Polda dan capek banget rasanya saya hadapi ini semua. Saya harap tidak mengganggu kinerja Pak Presiden," imbuhnya.
Siap Bertanggungjawab
Sebelumnya, Syahrul Yasin Limpo resmi menyerahkan surat pengunduran dirinya sebagai Menteri Pertanian RI kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Surat pengunduran diri itu diserahkan melalui Menteri Sekretaris Negara Pratikno pada Kamis, 5 Oktober 2023.
Pengunduran dirinya dari jabatan Mentan menyusul kasus hukum yang tengah membelitnya. Syahrul Yasin Limpo dikabarkan sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. Dia mengaku ingin fokus menghadapi proses hukum.
"Alasan saya mengundurkan diri adalah ada proses hukum yang saya hadapi, dan saya harus siap menghadapi secara serius," kata Syahrul Yasin Limpo di kantor Setneg, Jakarta.
"Saya berharap jangan ada stigma presumption of innocence, maksudnya menghakimi saya dulu, karena tentu biarlah proses hukum berlangsung dengan baik dan saya siap hadapi," sambungnya
SYL mengaku meniti karir sebagai birokrat, dan 25 tahun menjabat kepala daerah, baik di tingkat kabupaten/kota hingga provinsi. Dia mengaku terbiasa mengurus rakyat. Hingga kemarin pun, lanjut Syahrul, dia mewakili Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Roma untuk menerima penghargaan.
"Oleh karena itu, saya hari ini memang Pak Pratik dengan sangat baik pada saya, meminta apa sih hal-hal yang dibantu. Saya orang Bugis Makassar, dan rasanya harga diri jauh lebih tinggi daripada pangkat maupun jabatan, biarkan saya hadapi ini, dan beri saya kesempatan membuktikan bahwa saya terbiasa ngurus rakyat," tegas mantan Gubernur Sulsel ini
"Dan saya berharap nasihat-nasihat orang tua saya, nasihat budaya saya dari saya, kalau berani berbuat harus berani bertanggung jawab, dan saya bersiap bertanggung jawab," imbuhnya.