Ini Sosok Jenderal Agus Subiyanto, Calon Tunggal Panglima TNI Baru
- tniad.mil.id
Jakarta - Presiden Jokowi telah mengirim surat tentang usulan calon Panglima TNI untuk menggantikan Yudo Margono. Dalam surat tersebut Jokowi mengusulkan Jenderal Agus Subiyanto.
Hal tersebut dibenarkan oleh Komisi I DPR RI, Meutya Hafid Presiden Jokowi telah mengirimkan satu nama yaitu Jenderal Agus Subiyanto sebagai calon tunggal Panglima TNI menggantikan Laksamana Yudo Margono.
Usulan tersebut ketika Agus Subiyanto baru lima hari menyandang bintang empat. Selain itu juga, menurut Meutya Hafid akan menggelar rapat internal untuk membahas kelayakan dan kepatutan calon tunggal Panglima TNI.
- Profil Agus Subiyanto
Presiden Jokowi melantik Jenderal TNI Agus Subiyanto sebagai KSAD
- Setkab
Jendral. TNI. H. Agus Subiyanto, SE., M.Si lahir [ada 5 Agustus 1967 merupakan seorang perwira tinggi Tentara Nasional Angkatan Darat yang kini menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat sejak 25 Oktober 2023 menggantikan sosok Jenderal TNI Dudung Abdurachman.
Agus Subiyanto menyelesaikan Akademi Militernya pada tahun 1991, ia berasal dari kecabangan Infanteri (Komando Pasukan Khusus). Sebelum diangkat menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat, ia menjabat sebagai wakil Dudung Abdurachman.
Setelah Agus diangkat menjadi Staf TNI Angkatan Darat, ia mendapatkan kenaikan pangkat menjadi Jenderal Bintang Empat setelah Jendral Dudung Abdurachman yang akan memasuki masa akhir jabatan.
KSAD Jenderal TNI Agus Subiyanto dan Istri, Evi Sophia
- Instagram: 91agussubiyanto
Semasa kecilnya, Agus Subiyanto menghabiskan waktu di Bandung. Ia pernah menempuh pendidikan Sekolah Dasar (SD) di SDN Baros Mandiri 4 Cimahi pada tahun (1974-1980). Melanjutkan di SMPN 2 Cimahi pada tahun (1980-1983) dam SMAN 13 Bandung (1983-1986). Setelah lulus dari SMA, Ia langsung mengikuti Akademi Militer dan dinyatakan lulus pada tahun 1991.
10 Jenderal Lulusan Akpol 1996, Ada Petinggi Intel hingga Eks Ajudan Jokowi
Akademi Kepolisian (Akpol) 1996 Batalyon Wira Satya tercatat sudah mencetak setidaknya 10 jenderal polisi yang menduduki berbagai posisi strategis.
