Jokowi Bantah Jadwal Kunjungan Kerjanya ke Daerah Buntuti Ganjar

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri pembukaan UMKM Expo 2023
Sumber :
  • Antara

Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menepis narasi kunjungan kerja ke beberapa daerah disinyalir untuk membuntuti calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo. Menurut dia, kegiatan kunjungan kerja Presiden Republik Indonesia itu sudah dirancang jadwalnya dari jauh-jauh hari, tidak mendadakan.

“Ya ndaklah, ndak seperti itu (membuntuti salah satu paslon),” kata Jokowi di Jakarta pada Kamis, 7 Desember 2023.

Ia mengatakan kunjungan Presiden Republik Indonesia itu sudah dirancang tiga bulan sebelumnya, termasuk memastikan lokasi tujuannya. Misalnya, kemarin ke Kupang ada peresmian rumah sakit yang sangat besar senilai Rp420 miliar. Termasuk, kata dia, peresmian Gereja Katedral di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Presiden Jokowi di Jayapura, Papua

Photo :
  • VIVA/Aman Hasibuan

Menurutnya, Kementerian terkait sudah memberitahu rencana kegiatan tersebut dari jauh-jauh hari. 

“Biasanya dari kementerian sudah nganternya lama, tiga bulan sebelumnya, Pak mohon diresmikan. Bukan sehari dua hari berangkat. Terencana jauh-jauh hari sebelumnya,” tegas dia.

Diketahui, kunjungan kerja Presiden Jokowi terjadi berdekatan dengan agenda kampanye capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo.

Terpantau, Ganjar menghadiri acara kampanye di Kupang, NTT pada 2 Desember 2023. Dua hari berselang, giliran Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja di wilayah yang sama pada 5 Desember 2023.

Presiden Jokowi Tekankan Tiga Hal Ini pada Pertemuan Bilateral dengan Presiden Fiji

Sebelumnya juga terjadi, ketika capres Ganjar Pranowo berkampanye di wilayah Sorong, Papua Selatan, pada 20 November 2023. Dua hari kemudian, Presiden Jokowi mendatangi Sorong pada 22 November 2023.

Serukan Kolaborasi Global di World Water Forum ke-10, Presiden Jokowi: No Water, No Life
Presiden Jokowi di acara World Water Forum ke-10 di Bali

Ungkap Pentingnya Air Bagi Kehidupan, Jokowi Dorong 4 Inisiatif Konkret di WWF ke-10

Presiden Jokowi mengatakan, tata kelola air yang bermasalah, selain dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi, juga berpotensi memicu perang dan menjadi sumber bencana.

img_title
VIVA.co.id
21 Mei 2024