Yenny Wahid Sebut Ganjar dan Mahfud Punya Kedekatan dengan Kalangan Ponpes
- Istimewa
Sleman – Dewan Penasehat Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, Zannuba Ariffah Chafsoh atau biasa disapa Yenny Wahid menghadiri acara Silaturahmi Kebangsaan di Pondok Pesantren Qashrul Arifin yang berada di Minomartani, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, DIY, Sabtu 9 Desember 2023 malam.
Yenny mengatakan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD memiliki kedekatan dengan kalangan santri maupun pondok pesantren (ponpes). Kedekatan ini dinilai Yenny menjadi modal pasangan Ganjar-Mahfud diterima dikalangan ponpes.
"Kalangan ponpes dan kalangan santri punya kedekatan dengan pasangan Ganjar dan Mahfud. Mungkin itu karena melihat latar belakang keluarganya Pak Ganjar misal Bu Atiqoh itu memang dari kalangan pesantren. Kalau Pak Mahfud itu pastinya seorang santri," urai Yenny.
Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Deklarasi Kampanye Pemilu Damai 2024 KPU RI
- VIVA/M Ali Wafa
"Nah, di sana langsung terlihat ada keterikatan. Pondok merasa ada orang-orang yang bisa dititipi aspirasi ke depannya nanti di pemerintahan," imbuh putri Presiden RI ke 4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ini.
Selain berbicara tentang kedekatan dengan kalangan santri dan ponpes, Yenny juga membahas tentang potensi perolehan suara pasangan Ganjar dan Mahfud di DIY. Yenny optimis pasangan Ganjar dan Mahfud akan memperoleh suara mayoritas pemilih di DIY.
Yenny menambahkan dinamika politik yang terjadi belakangan ini di DIY dianggapnya membawa keuntungan pada pasangan Ganjar dan Mahfud. Terlebih sosok Ganjar disebut Yenny memiliki keterkaitan dengan keistimewaan di DIY.
Yenny Wahid
- Istimewa
"Kita berharap DIY bisa menang mayoritas apalagi dengan yang terjadi akhir-akhir ini jadi keberpihakan pasangan 03 ke masyarakat DIY dengan segala keistimewaan," papar Yenny.
"Mas Ganjar salah satu pelopor keistimewaan DIY itu bisa jadi sentimen menggerakkan masyarakat memilih Ganjar dan Mahfud," lanjut Yenny.
Kritik Putusan MA soal Batas Usia, Mahfud: Muncul Istilah Mahkamah Kakak dan Menangkan Adik
Mahfud MD mengkritik putusan Mahkamah Agung (MA) terkait batas usia seseorang saat mencalonkan diri menjadi kepala daerah.
