Gunung Marapi Masih Berstatus Siaga, Masyarakat Diminta Selalu Waspada

Erupsi Marapi, Selasa 23 Januari 2024
Sumber :
  • VIVA.co.id/Andri Mardiansyah (Padang)

Sumatera Barat –  Hasil pengamatan Pos Pengamatan Gunung Marapi (PPGA) Sumatera Barat pada periode 23 Januari 2024 pukul 00.00 hingga 06.00 WIB menunjukkan bahwa Gunung Marapi masih berada pada Status Level III (Siaga). Pengamatan menunjukkan bahwa cuaca berawan dengan angin bertiup lemah ke arah utara. Suhu udara 19.2 °C, kelembapan udara 88.2 persen, dan tekanan udara 683.3 mmHg.

Kloter Pertama Jemaah Haji Sumbar Terbang ke Tanah Suci 12 Mei 2024

Penyusun Laporan Pos Pengamat Gunung Marapi, Teguh Purnomo menyabut, dari hasil pengamatan tampak asap kawah bertekanan sedang teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal dan tinggi 300 hingga 1000 meter di atas puncak kawah. Kolom asap condong ke arah Utara.

"Terjadi 1 kali letusan dengan amplitudo 31.6 mm dan durasi 87 detik, 3 kali hembusan dengan amplitudo 2-2.5 mm dan durasi 56-265 detik, 1 kali vulkanik dalam dengan amplitudo 2 mm, S-P 1.2 detik, dan durasi 17 detik, serta 1 kali tektonik jauh dengan amplitudo 3.8 mm dan durasi 390 detik," kata Teguh, Selasa 23 Januari 2024.

BMKG Sebut Erupsi Gunung Ruang di Sulut Berpotensi Tsunami: Ada Catatan Sejarahnya

Gunung Marapi, Sumbar.

Photo :
  • VIVA.co.id/ Andri Mardiansyah (Padang)

Teguh menambahkan, terus terjadi Tremor (Microtremor) yang terekam dengan amplitudo 0.5-2.5 mm (dominan 1 mm). Melihat kondisi tersebut, PVMBG masih merekomendasikan hal yang sama kepada masyarakat di sekitar Gunung Marapi.

Gubernur Mahyeldi: Jumlah Perantau Asal Minang Lebih Banyak dari Penduduk Sumbar

Antara lain seperti tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4.5 kilometer dari pusat erupsi (Kawah Verbeek) Gunung Marapi serta, selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.

Selain itu, kata Teguh, jika terjadi hujan abu maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA), serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit. Dan, mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh.

"Seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah," tutup Teguh.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya