5 Fakta Siswa SMP di Pacitan Tewas Setelah Tenggak Kopi Sianida

Polres Pacitan tetapkan tersangkap pemberi minum kopi sianida ke siswa SMP
Sumber :
  • Agus Wibowo/Pacitan

Jakarta – Seorang siswa SMP di Sudimoro, Pacitan, Jawa Timur, meninggal setelah mengonsumsi kopi yang disiapkan oleh ayahnya sendiri. Ternyata, kopi yang diminum oleh korban ternyata mengandung zat beracun.

Gibran Bagi-Bagi 1.100 Sepatu Gratis ke Siswa Miskin di Solo: Ini CSR, Bukan dari Saya

Kapolres Pacitan, AKBP Agung Nugroho, mengungkapkan bahwa kasus ini terungkap setelah penyidik menggunakan metode Scientific Crime Investigation (CSI).

"Dari hasil penyelidikan dengan menggunakan metode Scientific Crime Investigation, kami menemukan bahwa uji sampel pada sisa kopi yang dikonsumsi oleh korban menunjukkan adanya kandungan racun," ungkap Agung kepada awak media. Berikut deretan faktanya:

MTsN 1 Pati Kirim Tiga Siswa ke Thailand untuk Olimpiade Matematika Internasional

Ilustrasi kopi

Photo :
  • Pixabay

Kronologi Awal

Pengakuan Pelaku Begal Siswa SMP di Depok Usai Ditangkap: Incar Anak Sekolah Bawa HP

Peristiwa ini bermula dari kematian MRS (14), seorang siswa di Kecamatan Sudimoro, Pacitan, Jawa Timur. Korban diduga mengalami keracunan setelah minum kopi yang disajikan oleh ayahnya pada Jumat, 5 Januari 2024 ketika hendak berangkat ke sekolah.

Sumarni, bibi korban, menjelaskan bahwa pada saat kejadian, ayah korban, Tuari, pertama-tama menyeduh dua gelas kopi, yaitu satu gelas kopi hitam untuk dirinya dan satu gelas kopi sachet lain untuk korban. Sekitar 5 menit setelah mencicipi kopi, korban merasakan pahit dan mengeluhkan sakit kepala yang hebat.

Sumarni menyampaikan, "Setelah itu, keponakan saya juga merasakan sakit kepala." Setelah itu, ayah korban memberikan air minum kepada korban.

Tuari juga mencoba membantu korban memuntahkan isi perutnya dengan menyentuh tenggorokan korban menggunakan jari tangan. Sayangnya, korban malah jatuh dan mengalami kejang-kejang, bahkan mengeluarkan cairan bening dari mulutnya.

Setelah kejadian tersebut, korban segera dibawa ke puskesmas. Namun, nyawanya tidak dapat diselamatkan, dan korban dinyatakan meninggal dunia selama perjalanan menuju puskesmas.

Polisi Lakukan Autopsi

Polres Pacitan tetapkan tersangkap pemberi minum kopi sianida ke siswa SMP

Photo :
  • Agus Wibowo/Pacitan

Polisi telah melakukan penggalian kembali dan pemeriksaan jasad MRS (14) yang diduga meninggal akibat keracunan. Proses pemeriksaan jasad ini melibatkan tim Kedokteran Forensik Polda Jatim, di mana petugas mengambil sejumlah sampel dari tubuh korban untuk dianalisis di laboratorium.

Penyebab Kematian MRS

Polisi akhirnya berhasil mengungkap penyebab kematian MRS (14). Ternyata, kopi yang dikonsumsi oleh korban mengandung racun sianida.

"Dari hasil Scientific Crime Investigation, kami menemukan bahwa pemeriksaan sisa kopi yang diminum oleh korban, dengan uji sampel yang dilakukan oleh Laboratorium Forensik (Labfor), identik dengan adanya kandungan racun," ungkap Kapolres Pacitan, AKBP Agung Nugroho, kepada media.

"Nah, dari hasil pemeriksaan pada sisa kopi yang dikonsumsi oleh korban, serta hasil pemeriksaan sampel ekshumasi dari bagian tubuh yang dikirim ke Labfor, keduanya menunjukkan adanya kandungan sianida," jelas Agung.

Tersangka Penyebab Racun Sianida: Tetangga Korban

Polres Pacitan tetapkan tersangkap pemberi minum kopi sianida ke siswa SMP

Photo :
  • Agus Wibowo/Pacitan

Seorang perempuan bernama Ayu Findi Antika (26), yang merupakan tetangga dari MRS (14), siswa di Pacitan yang meninggal akibat keracunan, telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.

Kapolres Pacitan, AKBP Agung Nugroho, menyatakan bahwa Ayu adalah pelaku yang menambahkan racun sianida ke dalam kopi yang disiapkan oleh ayah korban.

"Ia yang melakukan pemberian racun tersebut," ungkap Agung dalam konferensi pers di Gedung Graha Bhayangkara Mapolres Pacitan.

Alasan di Balik Kasus Kopi Sianida di Pacitan

Kepolisian mengungkap motif di balik tindakan Ayu Findi Antika (26) yang memberikan racun sianida kepada keluarga korban. Menurut polisi, Ayu diketahui pernah melakukan pencurian terhadap tabungan yang dimiliki oleh keluarga korban.

Tindakan pencurian yang dilakukan oleh Ayu kemudian terbongkar. Merasa tersinggung, Ayu kemudian merencanakan untuk mencelakai keluarga korban dengan menggunakan racun, dengan harapan aksinya mencuri tidak akan terungkap.

"Awalnya, dia melakukan pencurian, dan setelah itu, dia memberikan racun sebagai upaya untuk menyembunyikan perbuatannya dan mencegah informasi pencurian tersebar ke berbagai pihak," terang Agung.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya