5 Terduga Teroris Ditangkap, Bom Diledakkan

Tim anti teror Densus 88 melakukan operasi di Sukoharjo, Jawa Tengah
Sumber :
  • AP Photo

VIVAnews - Kapolda Jawa Barat, Inspektur Jenderal Sutarman, membenarkan jumlah terduga teroris yang ditangkap mencapai lima orang. Mereka ditangkap di Cibiru, Padalarang, Cileunyi, dan Subang.

"Dua ditangkap di sini, sisanya di Padalarang, Cileunyi, dan Subang. Saat ini mereka sedang diperiksa di Mapolda Jawa Barat," kata Sutarman saat mendatangi lokasi penggerebekan di kampung Sukaluyu, Kelurahan Pasir Biru, Kecamatan Cibiru, Jawa Barat, Sabtu 7 Agustus 2010.

Ditambahkan Sutarman sampai saat ini, tim Gegana Densus 88 sedang berupaya menjinakan bom yang ada di TKP. "Di tempat masih ada bahan peledak dengan high eksplosive, dan sampai saat ini masih berupaya dijinakan. Mohon jangan diganggu takut ada miss," jelasnya.

Pengamatan di lokasi, listrik beberapa rumah dipadamkan. Saat ditanya alasan pemadaman, Sutarman menjawab hal tersebut sebagai upaya menghindari terjadinya ledakan. "Sekitar satu blok atau satu gardu, sebab listri mampu memicu terjadinya ledakan. Selain itu jika bom tidak berhasil dijinakan maka akan didisposal (ledakan di tempat)," tegasnya.

Wejangan Pelatih Masa Kecil Pratama Arhan Jelang Timnas Indonesia U-23 Vs Uzbekistan

Namun, setelah upaya menjinakkan gagal, tim Gegana akhirnya memutuskan meledakkan di tempat kejadian perkara.

Sebelum diledakkan, petugas meminta warga yang berada di sekitar lokasi diminta mengungsi. Setelah daerah dinyatakan aman, petugas menghitung mundur untuk meledakkan bom. Suara keras dan asap mengepul kemerahan dari lokasi depan rumah TKP.

Sergap Rumah Berisi Senjata Api, Pria Tegap Misterius di Sei Meranti Ternyata Intel TNI

Meski begitu, ia menyatakan peledakan di tempat perlu perhitungan yang matang dari berbagai aspek. "Jika diledakan maka perlu perhitungan lebih teliti. Keselamatan warga sekitar akan diminta mengungsi, minimal tiga ratus meter evakuasinya," paparnya.

Sutarman mengaku para pelaku masih dari jaringan teroris lama, yaitu Noordin M Top dan dr Azhari. "Jaringan yang biasa bekerja di Indonesia, karena masih ada sel-sel yang masih hidup," katanya.

Saat ditanya lebih lanjut mengenai idenstitas tersangka, Sutarman enggan menjawab. "Keterangan lebih lanjut akan disampaikan Kapolri dan Kadivhumas Polri," tutupnya.

Laporan: Iwan Kurniawan | Bandung

Polda Papua Gelar Nobar Semifinal Timnas Indonesia U-23 Vs Uzbekistan
Perjalanan Inspiratif Kreator Affiliate TikTok asal Jabar Aisyah dalam Bantu Kel

Dari TikTok ke Kehidupan Nyata: Kisah Inspiratif Aisyah, Kreator Affiliate Sukses Bantu Keluarga

Dengan semangat yang menggebu, Aisyah mendaftar sebagai kreator afiliasi TikTok. Sebagai seorang kreator afiliasi, dia memiliki kesempatan untuk mempromosikan produk.

img_title
VIVA.co.id
29 April 2024