Miris! Siswi SD di Sumbar Tewas Mengenaskan Usai Disiram Minyak oleh Temannya Sendiri

Ilustrasi dibakar hidup-hidup.
Sumber :
  • tvOne

VIVA Nasional – Beredar sebuah kabar mengenaskan dari seorang bocah perempuan yang usianya masih 11 tahun. Bagaimana tidak, di usianya yang terbilang masih kecil ia harus mendapati intimidasi dari temannya sendiri di sekolah.

PLN Beri Kompensasi Potongan 10% Akibat Pemadaman Listrik di Sumbar, Ini Syaratnya!

Bahkan, akibat perundungan yang dilakukan oleh temannya itu hingga membuat nyawanya tewas. Lantas, bagaimana cerita selengkapnya?

Scroll untuk baca artikel selengkapnya berikut ini dilansir dari berbagai sumber.

Miris! Bocah SD di Depok Dirundung Siswi SMP, Korban Dijambak hingga Dikeroyok Bergantian

Tewas di Tangan Temannya Sendiri

Diketahui dari salah satu unggahan akun X @kegblgnunfaedh ini menampilkan kabar duka cita yang begitu menyayat hati dari seorang bocah berusia 11 tahun. Bocah perempuan itu diketahui bernama Aldelia Rahma(11), seorang siswi SDN 10 Durian Jantung, Kabupaten Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar).

Viral Siswi SD di Depok Dipukuli Pelajar SMP hingga Luka Serius dan Alami Trauma

Ia dikabarkan tewas secara mengenaskan di tangan temannya sendiri. Diketahui penyebab kematian siswi asal Sumbar ini sudah terjadi sejak Februari 2024 lalu, hanya saja baru-baru ini ia dikabarkan meninggal dunia dan beritanya viral di media sosial.

Menurut keterangan dari kakak sepupunya, Media Madona bahwa Aldelia disiram dengan minyak tanah oleh temannya yang jahil. Saat minyak tanah itu jatuh ke bawah, api pun langsung membakari tubuh korban. Diketahui pada saat itu, Aldelia diminta oleh gurunya untuk membakar sampah dengan salah seorang temannya. 

Nahasnya saat itu bukannya hanya sampah yang terbakar, tapi tubuh Aldelia juga ikut terbakar karena diduga disiram minyak tanah oleh temannya yang sama-sama ikut membakar sampah. Usai mendapati luka bakar yang serius, Aldelia masih sempat dirawat oleh pihak keluarga.

Menurut pihak keluarga, atas kejadian tersebut sang korban mengalami luka bakar 80%. Setelah dirawat sejak 23 Februari 2024, Aldelia juga dikabarkan mengalami gizi buruk hingga pada akhirnya meninggal dunia pada Selasa , 21 Mei 2024 kemarin di RSUS M Djamil Padang.

Duduk Perkara

Cerita awal terjadinya aksi bakar-bakar tersebut, berawal dari adanya kegiatan yang diberikan oleh guru di sekolah. Awalnya korban mengikuti kegiatan olahraga, namun tiba-tiba guru mengubah kegiatan tersebut dengan bersih-bersih kepada para siswa. Korban pun turut diminta untuk membakar sampah oleh salah satu guru di tempat korban sekolah.

Saat hendak membakar sampah, tiba-tiba ada salah satu teman yang jahil menyiram Aldelia dengan cairan minyak tanah hingga membuat api seketika mengenai tubuhnya.

Diketahui, ini bukan pertama kalinya Aldelia mendapati perlakuan tak mengenakan di sekolahnya. Ia kerap mendapati perundungan dari temannya. 

Menuntut Pihak Sekolah

Dikutip dari akun X @kegblgnunfaedh, Jumat 24 Mei 2024, keluarga Aldelia menuntut yayasan sekolah untuk bertanggungjawab atas tewasnya putri tercintanya itu. Korban meninggal dituding akibat adanya kelalaian pihak sekolah.

"Parah sih ini, pihak sekolah harus tanggungjawab karena kejadian di area sekolah," tulis caption pemilik akun X.

"Kami sejauh ini sudah membuat laporan ke polres. Laporan dibuat sehari sebelum Aldelia meninggal," terang kakak sepupunya dikutip dari unggahan akun X @kegblgnunfaedh yang beredar.

Reaksi Warganet

Sontak saja unggahan kabar terkait tewasnya siswa SD yang tewas disiram pertalite oleh temannya ini pun berhasil menuai berbagai reaksi warganet di media sosial.

"Wali kelas nya pun goblok bener, anak murid malah disuruh bakar sampah kan ada petugas yg lain untuk ngurusin masalah sampah. Emg SD jaman sekarang gak ada kegiatan lain apa ya selain bakar sampah ini, mending disuruh gotong royong mungut sampah," tulis warganet.
"yg nyiram bensin, anaknya apa kabar? apa tindaklanjut dr sekolah ya? orgtuanya gmna?" tulis warganet.

"Kalau gini bisa dibilang kelalaian pihak sekolah gak?" tulis lainnya.

"Gurunya gimana itu udah sering dibully tapi diabaikan," terang lainnya.

"Kejadian tragis yang menimpa Aldelia adalah sebuah pengingat serius tentang pentingnya keselamatan dan pengawasan yang ketat dalam lingkungan sekolah. Kejadian seperti ini seharusnya tidak pernah terjadi, terutama di tempat yang seharusnya aman bagi para siswa. Tindakan iseng yang dilakukan oleh seorang murid dengan menyiramkan bensin ke tubuh Aldelia menunjukkan kurangnya kesadaran akan bahaya dan konsekuensi serius dari perbuatannya," nasihat lainnya.

"Guru dan pihak sekolah memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan bahwa kegiatan yang melibatkan siswa dilakukan dengan aman. Kebakaran yang terjadi akibat pembakaran sampah dan kecerobohan dalam penanganan bahan berbahaya adalah contoh dari kelalaian yang dapat berakibat fatal. Kejadian ini juga menggarisbawahi pentingnya pendidikan tentang keselamatan dan bahaya bahan mudah terbakar bagi siswa," jelas lainnya.

"Rasa duka cita yang mendalam untuk keluarga Aldelia yang harus kehilangan putri mereka dalam kejadian yang sangat tragis ini. Peristiwa ini harus menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk lebih berhati-hati dan meningkatkan pengawasan dalam setiap aktivitas di sekolah, serta mendidik siswa tentang pentingnya bertindak dengan aman dan bertanggung jawab," kata lainnya.

"Semoga kejadian seperti ini tidak terulang lagi, dan keselamatan siswa selalu menjadi prioritas utama dalam setiap kegiatan sekolah. RIP Aldelia," terang lainnya.

"Sebaiknya murid2 TK - kelas 1 SD diajarkan pendidikan dasar ttg adab, sopan santun, budi pekerti dan disiplin saja ..seperti mode di pendidikan Jepang.," tulis lainnya.


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya