VIVAnews - Komisi Pemilihan Umum dilaporkan dua wartawan ke Kepolisian Sektor Menteng, Jakarta Pusat, telah melakukan perbuatan tidak menyenangkan. Selain itu, KPU juga dinilai menghambat kerja-kerja jurnalistik.
Pelapor adalah wartawan Koran Jakarta, Agus Supriatna, dan wartawan Koran Sindo, Liberti Mappapa. Mereka melapor ke Polisi Sektor Menteng, Jakarta Pusat, pukul 13.00 Waktu Indonesia Barat, Senin, 19 Januari 2009.
Ihwal pelaporan ini dipicu peristiwa pada Sabtu, 17 Januari 2009. Saat itu, sekitar pukul 12.00 WIB, Agus bersama Liberti serta wartawan Jawa Pos, Tri Mujoko Bayu Aji, mewawancarai Direktur Eksekutif Center for Electoral Reform, Hadar Nafis Gumay. Selesai wawancara, sang nara sumber minta izin pulang lebih dulu, meninggalkan ruangan di sayap Timur kantor Komisi Pemilihan Umum itu.
Hadar awalnya menuju pintu utama Media Center, namun ditemuinya terkunci. Hadar lalu berjalan ke belakang, namun Hadar kembali lagi ke para wartawan yang masih sibuk membenahi peralatan wawancara. Ternyata pintu belakang Media Center juga terkunci.
Barulah Hadar dan ketiga wartawan itu tersadar mereka terkunci di Media Center. Mereka terus menunggu pihak Komisi membukakan pintu, namun dua jam telah berlalu.
Untunglah, pukul 15.00 WIB, wartawan Media Indonesia, Ken Norton Hutasoit, tiba di Media Center. Menemui Media Center dalam keadaan terkunci, Ken menghubungi pihak keamanan. Ternyata kunci ruangan dipegang aparat keamanan. Dan mereka pun lepas dari 'kurungan'.
Meski begitu, kejadian ini disikapi serius oleh sejumlah jurnalis yang biasa meliput Komisi Pemilihan Umum. Senin, 19 Januari 2009, dua korban melaporkan kejadian Sabtu siang itu ke polisi. "Kami minta polisi menyelidiki, apakah ini sekadar masalah teknis atau ada kesengajaan sistematis. Masalahnya beberapa bulan terakhir, Media Center sering terkunci," kata Agus usai melaporkan kejadian itu.
Agus menyatakan penanggung jawab kejadian apes itu adalah Komisi Pemilihan Umum secara kelembagaan. Agus menyatakan, KPU menghambat kerja jurnalistik sehingga terkena aturan Undang-undang No 40 tahun 1999 tentang Pers. Selain itu, KPU juga diancam dengan pasal 335 Kitab Undang-undang Hukum Pidana tentang perbuatan tidak menyenangkan.
Selain melaporkan ke polisi, jurnalis juga mengadukan KPU ke Dewan Pers. Senin sore ini, sejumlah wartawan menemui anggota Dewan Pers Leo Batubara di kantor Dewan Pers, Jakarta Media Center.
VIVA.co.id
28 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selain bangunan rusak akibat gempa, dilaporkan ada warga Garut yang luka karena tertiban reruntuhan puing bangunan.
Ada deretannegara yang memiliki Angkatan Udara paling kuat di tahun 2024. Dalam daftar tersebut, Amerika Serikat (AS) masih menunjukkan dominasinya atas negara-negara ini
Mayjen Gadungan Nekat Masuk Markas TNI, Fakta-fakta Penyebab Tewasnya Polisi di Mampang
Nasional
28 Apr 2024
Selain berita soal Mayjen gadungan dan penyebab tewasnya polisi di Mampang, ada pula berita terkait Prabowo masuk jajaran terpopuler Kanal News VIVA, Sabtu kemarin.
ASEAN adalah organisasi atau perhimpunan bangsa-bangsa di Asia Terdapat 11 negara yang menjadi anggota ASEAN. Dari kesebelas negara di ASEAN ada yang berbetuk Republik.
Ratusan Polisi di Lombok Kawal Tabligh Akbar UAS.
Selengkapnya
Partner
Cara Daftar PKH tahun 2024, Cukup Pakai NIK KTP dan Dapatkan Saldo DANA Rp2 Juta
Bandung
28 menit lalu
Dalam masa pandemi COVID-19 yang dimulai pada tahun 2020, BSU merupakan dukungan dari Pemerintah dengan nominal bantuan yang mencapai Rp 2,4 juta. Pada tahun 2021, nomin
Uniknya dari beberapa nama bakal calon kepala daerah yang mendaftar ke partai politik ada dua nama yang menjadi perhatian banyak pihak. Kedua calon itu adalah...
Nasib Stefano Pioli sudah di ujung tanduk. Apalagi dalam beberapa hari terakhir AC Milan sudah dikaitkan dengan Julen Lopetegui sebagai pengganti pelatih plontos.
Keseruan Gus Ipul dan Mas Adi Saat Halal bi halal Bersama ASN Pemkot Pasuruan
Malang
sekitar 1 jam lalu
Ribuan ASN mulai dari level eselon hingga para fungsional, tampak memadati venue yang berlokasi di komplek rumah dinas Wali Kota Pasuruan. Tak ketinggalan, jajaran
Selengkapnya
Isu Terkini