- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews -- Tersangka suap pembangunan wisma atlet SEA Games Palembang, Muhammad Nazaruddin mengirim surat untuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dia meminta perlindungan SBY agar istrinya tidak diseret ke meja hijau.
Menurut pengacara Nazaruddin, Boy Afrian Bondjol, surat itu sengaja dibuat karena kliennya percaya hanya SBY yang bisa memberikan perlindungan kepada keluarganya agar tidak ikut diseret dalam kasus yang membelitnya.
"Pak Nazaruddin tidak percaya satu pun orang di Indonesia kecuali Pak SBY dan pengacaranya," kata Boy kepada VIVAnews.com, Jumat 19 Agustus 2011.
Menurut Boy, ada dua surat yang dikirimkan untuk SBY. Surat pertama dibuat oleh pengacara. Sedangkan surat kedua merupakan surat pribadi Nazaruddin. "Intinya meminta perlindungan seperti itu," kata dia.
Boy membanatah jika surat itu ditujukan untuk memojokkan SBY sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat. Meskipun kasus suap itu diduga melibatkan petinggi Demokrat lainnya, kata Boy, Nazaruddin siap menanggungnya sendiri.
"Intinya, dia siap menanggung ini semua, siap dipenjara, selama istri dan anaknya tidak dilibatkan."
pihak Istana sendiri menyatakan telah menerima surat dari Nazaruddin itu. Namun, Istana mengatakan keselamatan anak dan istri Nazaruddin tak ada kaitannya dengan SBY. Istana juga membatah ada tawar menawar antara Nazaruddin dengan SBY terkait kasus itu.
Berikut isi surat Nazaruddin untuk SBY:
Jakarta, 18 Agustus 2011
Bapak Susilo Bambang Yudhoyono
Presiden Republik Indonesia
Di Tempat
Bapak Presiden yang saya hormati,
Saya mohon kepada Bapak agar segera memberikan hukuman penjara kepada saya tanpa perlu lagi mengikuti proses persidangan untuk membela hak-hak bagi saya. Saya rela dihukum penjara bertahun-tahun asalkan Bapak dapat berjanji Bapak akan memberikan ketenangan lahir dan batin bagi keluarga saya, khususnya bagi istri dan anak-anak saya.
Perlu saya jelaskan bahwa istri saya adalah benar-benar seorang ibu rumah tangga yang sama sekali tidak mengetahui apapun yang berhubungan dengan kepartaian. Saya juga berjanji saya tidak akan menceritakan apapun yang dapat merusak citra Partai Demokrat serta KPK, demi kelangsungan bangsa ini.
Demikian surat ini mohon bantuan dan perhatian Bapak Presiden.
Hormat Saya
Muhammad Nazaruddin
12 Orang Meninggal Dunia Akibat Banjir Lahar Dingin Marapi
Sembilan korban meninggal telah diidentifikasi.
