- VIVAnews/Reza Putra
VIVAnews - Demonstran mahasiswa yang memblokir ruas jalan Pantura Kota Cirebon berakhir rusuh. Massa terlibat bentrok dengan anggota polisi yang menjaga lokasi unjuk rasa.
Massa yang berasal dari Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) berjumlah sekitar 100 orang itu memblokir Jalan Brigjen Darsono, Cirebon, Jumat 28 Oktober 2011.
Bentrokan ini bermula saat mahasiswa membuat lingkaran besar hingga menutup seluruh arus lalu lintas di jalur pantura kota Cirebon. Aksi pukul dan caci-maki antara polisi dan mahasiswa pun tak terhindari.
Akibat bentrokan, beberapa demonstran terlihat luka-luka. Enam orang demonstran dibawa polisi. Bentrokan mereda setelah sejumlah perwira dari Polresta Cirebon menenangkan anggotanya.
Enam mahasiswa yang sempat dibawa petugas akhirnya dibebaskan setelah terjadi negosiasi antara mahasiswa dengan polisi. Setelah rekan-rekannya dibebaskan, para mahasiswa akhirnya membubarkan diri kembail ke kampus.
Dalam aksinya, mahasiswa membakar ban bekas dan keranda yang berisi boneka mirip Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono di tengah jalan.
Demonstran menyatakan Presiden SBY dan Boediono gagal dalam memimpin negara. "Banyak kegagalan SBY-Boediono. Permasalahan ketahanan pangan, kita masih impor beras padahal kita negara yang kaya sumber daya alam," kata koordinator lapangan aksi demo, Inu. (Laporan: Reza Putra | Cirebon, umi)
Ini Peran dan Kontribusi Bea Cukai Terhadap Penerimaan Negara dan Pengawasan Perdagangan
Di tengah gejolak perekonomian global dan sejumlah tantangan yang terjadi, Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), masih menjadi instrumen penting perekonomian nasion
