Lagi, Penembakan di Papua, Warga Sipil Tewas

Korban penembakan di Jayapura , Papua
Sumber :
  • ANTARA/ Marcelinus Kelen

VIVAnews - Aksi penembakan oleh kelompok tak dikenal kembali terjadi di Mulia, Puncak Jaya, Papua, Jumat 20 Januari 2012 sekitar pukul 19.20 WIT. Tepatnya di Kampung Karobate Ujung Bandara Mulia, akibatnya satu warga sipil dikabarkan tewas tertembak.

Dari informasi yang berhasil dihimpun, warga di sekitar lokasi saat itu sedang berada di rumah, kemudian dikagetkan dengan suara tembakan sebanyak tiga kali. 

Mahasiswa BEM Unram Terobos Hotel Tempat Jokowi Nginap, Diadang Paspampres

Warga kemudian keluar rumah untuk mengecek sumber suara tembakan. Namun, yang ditemukan adalah sesosok mayat yang tergetak dengan luka tembakan di kepala belakang tembus leher depan. Akibatnya, warga pun ketakutan dan hingga Sabtu siang memilih tidak beraktivitas.

Wakapolda Papua Brigjen Pol Paulus Waterpauw ketika dikonfirmasi membenarkan adanya aksi penembakan itu. "Tadi malam ada aksi penembakan yang membuat salah seorang warga sipil bernama Rofiq pekerjaan swasta  tewas di tempat. Ia ditembak di kepala bagian belakang tembus leher," kata Waterpauw.

Namun, ia mengaku bahwa pihaknya belum mengetahui secara pasti motif dan kronologi dari aksi penembakan tersebut. "Warga hanya mendengar suara tembakan sebanyak tiga kali, lalu keluar mengecek dan menemukan Rofiq yang sehari-harinya pedagang kelontongan sudah tewas tergeletak," tuturnya.

Menurut jenderal berbintang satu dan orang Papua asli ini, pihaknya kesulitan meminta keterangan warga. "Warga takut memberikan keterangan, sehingga menjadi salah satu kendala kami untuk mengungkap kasus penembakan ini. Tapi yang jelas, tim penyidik sudah melakukan olah TKP," ujarnya.

Jadi, dia menjelaskan, belum bisa dipastikan siapa kelompok yang bertanggung jawab melakukan aksi penembakan tersebut. "Bisa saja, ini kelompok orang tak dikenal, tetapi di lokasi kejadian selama ini juga dikenal sebagai tempat kelompok OPM Yambi melakukan aktivitasnya," ungkap Waterpauw.

Ditanya tentang aktivitas warga yang sempat lengang karena Mulia mencekam, Wakapolda menyatakan hal itu tidak benar. "Memang malam itu warga setempat takut ke luar rumah, tetapi Sabtu ini aktivitas mereka sudah berjalan normal karena situasi sudah kondusif," ujarnya.

Sementara itu, jenazah Rofiq hari ini diterbangkan dari Mulia ke Jayapura dengan pesawat Trigana, untuk kemudian diberangkatkan ke kampung halamannya di Sumatera.

Direktur Imparsial Poengky Indarti mengatakan, Polri harus bertanggung jawab atas serangkaian aksi penembakan di Puncak Jaya yang menewaskan warga sipil maupun anggota Polri sendiri. Sebab, Polri yang diberikan kewenangan melindungi masyarakat serta mengusut pelaku kriminal.

"Sudah banyak korban yang jatuh, baik warga sipil maupun anggota polisi, tapi hingga saat ini tidak satu pun pelaku yang tertangkap. Polisi harus bertanggung jawab atas semua itu, karena sesuai amanat UU, mereka yang memiliki kewenangan untuk melakukan pengusutan," ujarnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, anggota polisi yang ditugaskan di Puncak Jaya semestinya juga dilengkapi dengan fasilitas yang memadai dalam melaksanakan pengamanan. "Mestinya setiap anggota polisi yang ditempatkan di sana, harus dilihat kapasitas dan kualitasnya supaya mampu memahami kondisi daerah," tutur Poengky.

Poengky juga menyatakan, evaluasi terhadap kapolda Papua juga perlu dilakukan, karena terkesan tidak mampu menghentikan serangkaian aksi kekerasan di Puncak Jaya.

Edy Rahmayadi hingga Huzrin Bertemu Cak Imin, PKB Diharapkan jadi Perahu Politik di Pilkada 2024

"Melihat banyaknya aksi kekerasan di Puncak Jaya, terutama di 2011, kapolda harus bertanggung jawab, karena tak mampu mengelola keamanan di sana dengan baik. Operasi di sana juga perlu di-review, karena terbukti tak mampu menghentikan kekerasan," ujarnya.

Pasar gelap senjata juga semestinya menjadi perhatian Polri, karena diduga para pelaku serangkaian kekerasan di Puncak Jaya memiliki senjata serta amunisi yang cukup banyak. "Mabes Polri mestinya memperhatikan dan menghentikan peredaran senjata di pasar gelap, karena disinyalir kelompok bersenjata di Puncak Jaya memperoleh senjata dari sana," tambahnya.

Imparsial juga menyoroti Pemerintah Daerah Puncak Jaya dan juga harus bertanggung jawab atas serangkaian kekerasan yang membuat jatuhnya korban sipil. "Kondisi Puncak Jaya kan masih tertib sipil, mestinya bupati juga bertanggung jawab atas keamanan masyarakat, yakni berkoordinasi baik dengan aparat kepolisian," tuturnya. (art)

Sarwendah dan Ruben Onsu.

Ruben Onsu Tak Temani Sarwendah Dirawat di RS, Malah Ada Jordi Onsu?

Entah karena alasan sibuk bekerja atau ada kegiatan lain, Sarwendah enggan membeberkan alasan Ruben Onsu tidak ada di sampingnya saat sedang sakit.

img_title
VIVA.co.id
1 Mei 2024