Wapres Apresiasi Olah Sampah Kampung Gundih

Boediono dan juru bicara Wakil Presiden Yopie Hidayat
Sumber :
  • Antara/ Saptono

VIVAnews - Wakil Presiden Boediono mengapresiasi langkah warga Kampung Gundih, Surabaya, Jawa Timur dalam mengelola sampah secara sistematis yang dapat memberikan manfaat ekonomi dan sosial.

"Saya terus terang terkesan, karena nampaknya sistemnya sustainable," ujar Boediono usai mengunjungi Kampung Gundih, Surabaya, Jatim, Kamis 26 Januari 2012.

Menurut Boediono, pengolahan sampah yang mandiri oleh warga mampu menghasilkan pupuk kompos dan biogas di kampung Gundih telah berjalan dengan mekanisme yang baik. Di mana warganya mempunyai tugas masing-masing untuk menjalankan sistem itu.

"Mulai piket ibu-ibu, ada yang mengurusi bank sampah, ada yang mengurusi pengolahan limbah air. Itu sudah berjalan dan yang menjadi personelnya itu adalah warga sendiri," kata Boediono.

Terlebih lagi, ada kerjasama yang baik diantara warga setempat, pemerintah kota, pemerintah daerah, serta LSM dalam melaksanakan program kampung bersih tersebut.

"Masing-masing menempatkan diri dalam tugas dan suatu kerjasama yang bagus," kata Boediono.

Dia mengharapkan, daerah lain bisa meniru mekanisme pengolahan sampah secara mandiri seperti yang dilakukan oleh warga Margorukun, Kampung Gundih.

"Saya kira daerah lain bisa ke sana dan melihatnya. Mungkin tidak pas persis seperti apa yang dilakukan di Margorukun," kata Boediono.

Menurut Boediono, menciptakan lingkungan bersih harus datang dari keinginan warga. "Kalau kita ingin sistem yang sustainable mengenai kebersihan lingkungan, itu landasannya memang harus dari masyarakat," ucapnya.

Tugas pemerintah atas inisiatif warga dalam pengelolaan lingkungan tersebut adalah mendukung dan menfasilitasi. Oleh karena itu Boediono mengapresiasi langkah pemerintah kota Surabaya dan pemda Jatim dalam mendorong program kampung bersih yang diawali dari Gundih tersebut.

"Pemerintah harus memfasilitasi dan mendukung, tapi inisiatif itu memang harus dari masyarakat," katanya lagi.

Sebelumnya, Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, menyatakan bahwa warga setempat memang berinisiatif mengolah sampah liar dengan berkerjasama dengan perguruan tinggi dan LSM.

"Ada sekitar 1000 lebih kampung atau setingkat RW di Surabaya yang mengelola sampahnya sendiri. Mereka kontrol antar mereka sendiri," kata Rismaharini.

Pemkot, lanjut Rismaharini, menyambut baik dan mengembangkan kegiatan positif dari warga tersebut.

"Pemkot menggandeng LSM, lalu mereka mencari tokoh masyarakat yang potensial untuk menjadi fasilitator atau motor penggerak sebagai kader lingkungan di kampung," kata Rismaharini.

Untuk memacu kegiatan serupa dilakukan oleh warga di kampung lain, Rismaharini menambahkan, pemkot telah mengadakan penghargaan kepada kampung atau RW yang berhasil menciptakan lingkungan bersih sejak dua tahun lalu. (eh)

Heboh Rombongan Kepala Desa Asal Bone Asyik Dugem di THM Makassar
Kondisi SMK Lingga Kencana Depok

Kesaksian Murid SMK Lingga Kencana Depok Sebelum Kecelakaan, Bus Tidak Bisa Nanjak

Kesaksian Murid SMK Lingga Kencana Sebelum Kecelakaan, Bus Tidak Bisa Nanjak

img_title
VIVA.co.id
12 Mei 2024