Surat Terbuka Irwandi Yusuf Soal Pemukulan

Mantan gubernur Aceh Irwandi Yusuf ceritakan pemukulan yang dialaminya
Sumber :
  • Antara/ Azhari

VIVAnews - Beberapa hari lalu mantan Gubernur Nangroe Aceh Darussalam, Irwandi Yusuf menjadi korban pemukulan usai pelantikan Zaini Abdullah-Muzakir Manaf sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh Periode 2012-2017. Dalam kasus ini, polisi telah menangkap seorang tersangka berinisial M (48).

Menanggapi perkembangan kasusnya, Irwandy yang mengaku sedang hijrah sementara ke Malaysia, menyampaikan surat terbuka yang ditujukan kepada Kapolri, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Menkopulhukam, Mendagri Kepala BIN, dan Kepala BAIS. Juga pers.

Dalam suratnya itu, Irwandi merasa tak puas dengan pernyataan Kapolda Aceh, Irjen (Pol) Iskandar Hasan bahwa pelaku adalah masyarakat biasa dengan motif pribadi.

"Hal ini tidak bisa diterima karena sangat bertentangan dengan fakta yang ada dan diketahui umum bahwa pelaku lebih dari satu orang," kata Irwandi dalam surat terbuka yang diterima VIVAnews, Jumat 29 Juni 2012.

Ia bersikukuh, pelaku-pelakunya adalah oknum berseragam Satgas PA (Partai Aceh). "Bahwa saya mengenali sebagian dari pelaku, termasuk yang telah ditangkap, yaitu orang-orang PA," kata dia.

Irwandi menuding Kapolda tak netral dan tak bisa bisa menegakkan hukum sejak awal Pilkada. "Banyak sekali laporan kasus kekerasan terhadap tim kontestan lain, terutama tim saya, tidak diproses oleh polisi walaupun sudah cukup saksi dan barang bukti," kata dia.

Bahkan, Irwandi menambahkan, juga terhadap kasus penembakan yang menyebabkan 11 orang tewas dan puluhan luka-luka. "Serta upaya-upaya pembunuhan gagal terhadap saya yang sedang ditangani oleh Densus 88 Mabes Polri juga dihalang-halangi," kata dia. 

Saat dikonfimasi, Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Pol Gustav Leo mengaku tidak bisa mengomentari langsung surat terbuka yang dilayangkan Irwandi Yusuf. Alasannya, itu bukan wewenangnya.

Namun, ia menegaskan, polisi sudah berusaha maksimal untuk mengungkap kasus pemukulan pada Irwandi Yusuf. "Dalam pengungkapan kasus ini polisi sudah berusaha semaksimal mungkin," kata dia saat dihubungi VIVAnews, Jumat siang.

Sementara soal tuduhan tak netral dalam pilkada, Gustav mengatakan, polisi tak mungkin tak netral. "Kami berupaya untuk netral. Tidak bisa kami dituduh berpihak," tegas dia. (umi)

Ucapkan Selamat Hari Buruh, Jokowi: Setiap Pekerja Adalah Pahlawan
Penemuan mayat pria di Agam tanpa bola mata dan telinga

Geger, Mayat Pria Ditemukan Tanpa Bola Mata dan Telinga di Kebun Sawit Agam

Korban diketahui adalah Aliwarman (45 tahun), seorang satpam Koperasi Unit Desa (KUD) Plasma Tiku V Jorong, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar).

img_title
VIVA.co.id
1 Mei 2024