- VIVAnews/Fernando Randy
VIVAnews - Polri meminta para orangtua untuk lebih memperhatikan putra-putrinya yang duduk di bangku sekolah maupun kampus. Pasalnya, mereka rentan dimanfaatkan teroris sehingga turut berurusan dengan pihak keamanan.
Ini sudah terlihat di Solo. Seorang mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) berinisial AL menyimpan alat-alat membuat bom. Barang-barang itu ternyata titipan seorang pria bernama Wendy, yang kini berstatus tersangka kasus terorisme.
"Kami melihat mereka sudah masuk ke kelompok mahasiswa. Pelajar sudah ada dan sekarang ini mahasiswa," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigadir Jenderal Polisi Boy Rafli Amar, di Jakarta, Kamis 4 Oktober 2012.
"Kami berharap para orang tua ikut mencermati aktivitas-aktivitas ekstrakurikuler anak-anaknya," dia menambahkan.
Boy memastikan, kepolisian tidak akan menahan AL, karena dinilai memiliki itikad baik dengan menyerahkan diri ke polisi. Dalam waktu dekat ini AL akan dikembalikan kepada keluarganya.
"Penyidik sementara ini tidak memeriksa yang bersangkutan sebagai tersangka. Kami justru mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepadanya," ucap Boy.
Proses pemeriksaan atas kasus ini masih terus berjalan. Meski demikian, belum diketahui apa keterkaitan AL dengan Wendy.
"Masih digali, pertama kenal di mana. Tapi kelihatan di sini Wendy merekrut. Informasinya lebih dari satu," ujarnya.
Sebelumnya AL menyerahkan diri ke polisi karena Wendy menitip barang barang yang dicurigai bahan-bahan pembuatan bom oleh Wendy. Barang-barang itu dititip di kamar kos AL di jalan Menjo Raya No 15, Desa Gonilan, Kartosuro, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Setelah diperiksa tim Detasemen Khusus 88 Anti Teror Polri, didapati berbagai barang material pembuatan bom seperti, serbuk campuran, black powder, rangkaian elektronik dan beberapa senjata tajam. (ren)
Chery Siapkan Charging Station di Diler Secara Bertahap
Setelah menghadirkan mobil listrik Omoda E5, pabrikan asal China Chery, ini akan mendorong infrastruktur EV Charging di setiap dilernya.
