Sanksi Kepada Hakim Agung Beri Efek Jera?

Gedung Komisi Yudisial di Jakarta.
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVAnews- Komisioner Komisi Yudisial, Jaja Ahmad Yusuf, berharap dengan sanksi pelanggaran berat yang dijatuhkan kepada hakim agung dapat memberikan peringatan bagi hakim lain.

Viral Sosok Cantik Tamara Janatea, Putri Bungsu Rhoma Irama

"Itu berefek tak hanya di bawah, tapi juga hingga MA," ujar Jaja di Jakarta, Sebtu 22 Desember 2012.

Ia menilai sudah ada perubahan di daerah, dimana hakim mulai berhati-hati, tidak bisa neko-neko. Hal itu menunjukkan sudah ada perubahan budaya. "Tinggal perasaan itu kongkret tidak, dengan tidak melakukan perbuatan yang melanggar hukum," ujar Jaja.

Komisi Yudisial, lanjutnya, sudah mulai memperketat pengawasan terhadap hakim dan panitera diseluruh Indonesia agar mereka lebih berhati-hati menjalankan tugasnya. Ia juga berharap masyarakat membantu untuk mengawasi kinerja hakim agar lebih baik.

"Sekarang ini masyarakat mulai mampu menangkap pelanggaran yang dilakukan oleh hakim, dengan dibuktikan rekaman dan foto, sehingga memudahkan pembuktian," tuturnya.

Sebelum adanya bukti video dan foto dari masyarakat, KY kesulitan dalam membuktikan pelanggaran yang dilakukan hakim. "Dahulu masyarakat hanya melaporkan melalui praduga sehingga membuat kami kesulitan dalam membuktikannya."

Sebelumnya diberitakan, jumlah pemeriksaan terhadap hakim "nakal" di tahun 2012. Sepanjang 2012, Komisi Yudisial memeriksa 160 hakim yang melanggar etika profesi. Padahal, pada tahun 2011, jumlah hakim yang diperiksa hanya 81 orang.

Prabowo-Gibran di Penetapan Presiden-Wapres Terpilih di KPU

Indef Ungkap Tantangan Ekonomi yang Bakal Hantui Kabinet Prabowo-Gibran

Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menyebut, menteri-menteri di kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka akan kebingungan jika tak bisa men

img_title
VIVA.co.id
2 Mei 2024