- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Badan Pusat Statistik (BPS) melansir hasil Survei Perilaku anti Korupsi (SPAK) 2012 menunjukkan perilaku masyarakat Indonesia memiliki semangat anti korupsi. Survei dilakukan pada Oktober 2012 lalu di 33 provinsi Indonesia.
Kepala BPS, Suryamin, menjelaskan berdasarkan survei tersebut, masyarakat Indonesia berada di angka 3,55 dari skala 1-5. Ada empat katagori nilai dalam survey tersebut, yaitu 0-1,25 sangat permisif terhadap korupsi, 1,26-2,50 permisif, 2.51-3,75 anti korupsi dan 3,75 - 5,00 sangat anti korupsi.
"Indeks perilaku anti korupsi di wilayah perkotaan sedikit lebih tinggi yaitu 3,66 dibanding wilayah pedesaan 3,46," ujar Suryamin di kantor BPS, Jakarta, Rabu 2 Januari 2013.
Suryamin mengungkapkan jika perilaku anti korupsi diklasifikasi berdasarkan umur maka responden usia kurang dari 40 tahun sebesar 3,57, usia 40-59 tahun sebesar 3,58 dan 60 tahun ke atas sebesar 3,45.
"Artinya semangat anti korupsi antara usia tua dan muda tidak berbeda signifikan," katanya.
Berdasarkan tingkat pendidikan, kata Suryamin, semakin tinggi pendidikan responden semakin tinggi perilaku anti korupsi. Pada responden SLTP nilai perilaku anti korupsi mencapai 3,47, SLTA sebesar 3,78 dan diatas SLTA atau perguruan tinggi keatas sebesar 3,93.
"Pendidikan berpengaruh cukup kuat pada semangat anti korupsi," katanya.
Suryamin mengatakan SPAK ini berdasarkan Perpres No.55 tahun 2012 tentang Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi. Survei dilakukan pada Oktober 2012 di 33 provinsi, 170 kabupaten/kota dengan sampel 10 ribu rumah tangga dengan response rate sebesar 89 persen. (adi)
Nonton Langsung di Qatar, Fitri Carlina Menangis Saat Timnas Indonesia Menang Lawan Korea Selatan
Saking bahagianya, Fitri Carlina sampai terlihat menundukan kepala dan menangis bahagia atas kemenangan Timnas Indonesia saat melawan Korea Selatan.
