Anas Urbaningrum Didemo Bongkar Kasus Bank Century

Anas Urbaningsrum
Sumber :
  • VIVAnews/Nina Rahayu
VIVAnews
Ketrampilan Teknologi Digenjot, Salah Satunya Hacker
- Massa yang mengatasnamakan Laskar Antikorupsi Pejuang '45 menggelar unjuk rasa di kawasan Duren Sawit, Jakarta, Jumat sore, 1 Maret 2013. Massa yang tidak lebih dari tiga puluh orang itu bermaksud mendekati rumah Anas Urbaningrum, yang berjarak sekitar 100 meter dari lokasi unjuk rasa. Namun, massa dicegah aparat kepolisian yang sudah bersiaga sejak pagi.

Maksa Nyalip dari Kiri, Honda Brio Ringsek Digencet Ban Truk

Dalam unjuk rasa itu, massa menuntut Anas membongkar kasus skandal Bank Century. Mereka meminta mantan Ketua Umum Demokrat itu mengungkap semua yang diketahuinya tentang skandal uang negara senilai Rp6,7 triliun tersebut.
Lepas Keberangkatan Calhaj Kloter 1 Embarkasi Solo, Wamenag Ingatkan Cuaca Panas di Tanah Suci


"Pak Anas jangan hanya bicara. Pak Anas harus berani bongkar kasus Century," kata M. Hasbi Ibrahim, Sekretaris Jenderal Laskar Antikorupsi Pejuang '45, dalam orasinya.


Hasbi menilai, Anas sebagai bekas pemimpin partai penguasa pasti mengetahui banyak hal seputar kasus-kasus korupsi di negeri ini. Tidak hanya kasus korupsi Bank Century, tetapi juga kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), pengadaan information technology Komisi Pemilihan Umum, korupsi di Badan Anggaran DPR RI, kasus Hambalang, dan lain-lain.


Menurut Hasbi, Anas masih memiliki kesempatan untuk menebus dosa dugaan korupsi yang disangkakan Komisi Pemberantasan Korupsi kepadanya dengan mengungkap skandal-skandal korupsi lainnya. Jangan sampai kasus korupsi hanya dijadikan transaksi politik dan saling menyandera serta hanya menjadi kepentingan politik kelompok tertentu.


"Masyarakat mendukung penuh jika Anas sungguh-sungguh mau membongkar seluruh kasus yang diketahuinya," seru Hasbi, dalam unjuk rasa yang berlangsung tidak lebih dari setengah jam itu.


Seusai menyampaikan tuntutannya, massa meninggalkan lokasi unjuk rasa dengan menumpak sebuh bus Metromini. Mereka dikawal sejumlah aparat Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur hingga keluar kompleks perumahan tersebut. (adi)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya