Pilkada Jateng, Cermin Pertarungan Elit dan Akar Rumput PDIP

Rustriningsih
Sumber :
  • VIVAnews/ Puspita Dewi
VIVAnews -
Pemilihan Gubernur Jawa Tengah dinilai menjadi pertarungan politik internal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.


Menurut Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun, pilkada Jateng merupakan pertarungan elit partai dengan akar rumput atau
grass root
.


"Disingkirkannya Rustriningsih dengan cara yang kurang layak di saat terakhir pencalonan, dan disertai 'dropping' kandidat dari pusat, telah menimbulkan keresahan dan keretakan pada mesin teritorial PDIP," ujar Rico dalam keterangan tertulis yang diterima
VIVAnews
, Kamis 28 Maret 2013.


Rico menuturkan, tokoh-tokoh akar rumput PDIP di Jawa Tengah yang memiliki basis suara akan membalas keputusan elit Jakarta.
PDIP Ingin Lanjutkan Kerja Sama dengan PPP dan Hanura di Pilkada 2024


Ketua DPRD Jambi Edi Purwanto: Kami Siap Berantas Korupsi
Dia juga mencermati suara PDI Perjuangan di Jateng. Berdasarkan catatannya, terjadi penurunan kepercayaan masyarakat terhadap partai pimpinan Megawati Soekarnoputri.

KPU Siapkan 8 Tim Kuasa Hukum Hadapi Sengketa Pileg 2024 di MK

Dijelaskannya, pada Pemilu 1999 suara PDIP sebesar 32.2 persen. Lalu turun pada Pemilu 2004 menjadi 27.9 persen. Terakhir, pada Pemilu 2009 jatuh lagi menjadi 24.8 persen,


"Artinya data itu menunjukkan pudarnya kekuatan banteng secara signifikan di Jateng dan ini berarti kekuatan Ganjar pun tidak kuat," katanya.


Wakil Gubernur Jawa Tengah yang juga kader PDIP, Rustriningsih, tidak diusung pada pilkada Jateng 2013. DPP PDIP lebih memilih Ganjar Pranowo sebagai cagub, berpasangan dengan Heru Sudjatmiko.


Menariknya, kader PDIP yang lain juga maju sebagai calon wakil gubernur yang diusung partai lain. Don Murdono berpasangan dengan Hadi Prabowo.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya