- VIVAnews/Dedy Priatmojo
VIVAnews - Seorang pria di Kabupaten Kepahiang, Bengkulu dipasung selama 22 tahun. Pria berusia 56 tahun itu dipasung sejak berumur 34 tahun oleh keluarga karena gangguan kejiwaan.
Pria yang bernama Muji Teguh itu sering menyakiti orangtua, keluarga, dan warga sekitar. Kerabat dekatnya mengatakan, sejak kecil Muji selalu dimanja orangtua.
Apapun keinginan Muji selalu dituruti. Suatu saat, orangtua tak sanggup memenuhi keinginan anaknya itu. Muji pun depresi.
Saat ditemui Menteri Sosial, Salim Segaf Al Jufri, di kediamannya Desa Barat Wetan, Kecamatan Kabawetan, Kepahiang Bengkulu, satu kaki sebelah kanan Muji dipasung di sebuah ruang bilik kayu seluas 2x2 meter. Mensos kemudian meminta agar Muji dilepaskan dan dirawat di rumah sakit jiwa.
"Pemasungan harus dihentikan, ini sama dengan pelanggaran HAM. Masih ada cara untuk menyelesaikannya," kata Salim Segaf di Bengkulu, Kamis 25 April 2013.
Menurut Salim, banyak cara yang menyebabkan timbulnya gangguan kejiwaan seseorang bisa karena himpitan kehidupan, pengaruh gen, maupun depresi sosial karena kejadian konflik sosial. Oleh karena itu, Kemensos telah melakukan kerjasama dengan 52 rumah sakit jiwa, bila memang harus ada penanganan medis.
Selanjutnya Kemensos akan melakukan rehabilitasi sosial melalui panti sosial Bina Laras. "Tugas kami untuk merehabilitasi sosial agar fungsi sosial mereka dapat kembali sesuai tingkatan psikotiknya," ujarnya
Data yang dilansir oleh Badan Pusat Statistik (BPS), penderita psikotis berjumlah 181.135 orang. Dari jumlah itu, 18.880 orang dipasung (BPS: 2010).
Secara keilmuan ada tahap tahap dalam melakukan rehabilitasi sosial para penyandang psikotik ini. Semua tahapan harus dilakukan dengan sabar, tulus, dan kasih sayang. Terminasi dilakukan ketika sudah menunjukkan ada kemauan interaksi dan melakukan perintah dengan baik.
Selain membebaskan warga yang dipasung, Mensos juga membedah kampung di Kabupaten Kepahiang. (sj)
Menteri Haji dan Umrah Kerajaan Arab Saudi Kunjungi Indonesia, Ini Kegiatannya
Menteri Haji dan Umrah Kerajaan Arab Saudi Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah pada Senin memulai kunjungannya ke Indonesia dalam rangka meningkatkan koordinasi pelayanan haji.
