Keracunan Mie Goreng, Sudah 19 Anak Masuk Rumah Sakit

Situasi di rumah sakit
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews
Timnas Indonesia Bisa Kalahkan Vietnam di ASEAN Cup 2024
- Sebanyak 19 anak di Kelurahan Sindulang Lingkungan II dan IV, Kota Manado, mengalami keracunan setelah memakan mie instan yang diduga sudah kedaluarsa.

Heboh Aksi Emak-emak Cetak Gol Bak Pemain Andal, Warganet: Bisa Bikin Messi-Ronaldo Ketar Ketir

Sebanyak 14 anak telah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Prof Kandouw Manado sejak kamarin. Lima korban menyusul masuk rumah sakit dan harus ditangani tim medis pada malam hari tadi.
Dewas KPK Bocorkan Putusan Etik ke Nurul Ghufron


"Data terakhir, enam anak yang dirawat sejak awal sudah bisa menjalani rawat jalan. Sementara lima anak yang baru masuk rumah sakit masih harus menjalani perawatan bersama anak yang lain," kata Kasubag Humas Rumah Sakit Kandouw, Meyke Dondokambey, Rabu 26 Maret 2014.

Seluruh anak yang masih dirawat masih mengalami mual, muntah, diare dan pusing. Uji laboratorium masih dilakukan untuk memastikan jenis bahan makanan apa yang membuat anak-anak itu keracunan.

Satu diantaranya adalah Fandaria Karim, anak dari penjual mie goreng yang kondisinya kritis. Dia harus ditangani medis di ruang khusus atau Pediatri Intensive Care Unit.

Polisi telah melakukan pemeriksaan terhadap Erni Yusuf, penjual mie goreng yang kedaluarsa. Menurut Erni, dia membagikan mie yang tidak laku dijual di sekolah. Mie masih tersisa banyak karena banyak murid yang pulang cepat karena mengikuti ujian.

"Sayang tidak dimakan, lalu saya berikan sama anak-anak di kampung. Anak saya Fandaria malah kritis karena terlalu banyak makan," kata Erni.

Menurutnya, dia sudah berjulan mie sejak 10 tahun lalu di sekolah. Namun, baru kali ini terjadi keracunan. Mie goreng dan telur goreng itu dibagikan Erni anak-anak di dekat rumahnya pada Senin sore atau sekitar pukul 18.00 Wita. (eh)

Laporan: Marwan Dias Aswan/ Manado

Pakar Hukum Internasional, Hikmahanto Juwana

Iran Selidiki Kemungkinan Sabotase Kecelakaan Helikopter Ebrahim Raisi, Menurut Pakar

Guru Besar Hukum Internasional UI menilai Iran akan menyelidiki segala kemungkinan, termasuk dugaan sabotase, penyebab kecelakaan helikopter Presiden Ebrahim Raisi.

img_title
VIVA.co.id
22 Mei 2024