Jalur Kereta Api Yogya-Magelang Dihidupkan Lagi

Korban Banjir Mengungsi di Pinggir Rel Kereta
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews
- Dalam upaya mengembangkan kereta lintas provinsi atau kota, jalur kereta api Yogya-Magelang akan kembali dihidupkan. Rencana tersebut adalah  program dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang mengembangkan program pengembangan jaringan dan layanan kereta api di DIY sesuai Rencana Induk Perkeretapian Nasional mulai 2015 dan ditargetkan operasional 2019.


"Tahap awal adalah mengaktifkan kembali rel-rel lama khususnya rute Yogya-Borobudur, yang jaraknya kurang dari 60 kilometer," kata Dirjen Perkeretapian Kemenhub, Hermanto Dwiatmoko, di Kepatihan, Jumat 26 September 2014.


Reaktivasi jalur tersebut terkait dengan rencana pembangunan angkutan kereta api perkotaan dengan trem dan monorail di Yogya. Kerja sama antara Kemenhub dan Pemprov DIY kali ini ditandai dengan penandatanganan MoU pengembangan dan penyelenggaraan perkeretaapian di DIY.
TKN Dukung Prabowo-Gibran Libatkan Mantan Presiden untuk Susun Kabinet


Performanya Payah, Johan Zarco Ingin Singkirkan Motor Baru Honda RC213V
Menurut Hermanto, dalam proyek ini rel-rel lama sengaja dibiarkan untuk menandakan jika lahan tersebut masih milik pemerintah. "Yang jadi masalah saat ini memang di lokasi rel tumbuh permukiman bahkan telah menjadi Jalan Magelang. Jalan satu-satunya adalah rel akan dibuat di atas," urai dia.

Privy Luncurkan Paket Berlangganan Tanda Tangan Unlimited untuk Keamanan Transaksi Digital

Sementara itu, mengenai kereta yang akan digunakan nantinya akan berjenis diesel, karena kereta api listrik membutuhkan biaya besar utamanya pemasangan jaringan listrik.


Kemenhub, sambung Hermanto, berharap MoU dapat segera diimplementasikan, sehingga peran serta moda transportasi kereta api dapat menjadi salah satu solusi efektif dalam menyelesaikan permasalahan transportasi di DIY.


"Kami berharap program ini dapat mengatasi masalah kemacetan dan polusi udara. Selain itu, tercipta moda transportasi massal terpadu, terintegrasi," kata dia.


Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika DIY, Budi Antono, mengatakan, kurangnya sarana transportasi massal dan upaya mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, pada 2017 DI Yogyakarta akan memiliki angkutan kereta perkotaan atau trem.


Bersama Universitas Gadjah Mada, Pemprov DIY dan Kemenhub berencana membangun trem (kereta api perkotaan) yang akan berada di lingkar dalam Yogya dan di lingkar luar hingga Magelang.


"Pengembangan perkeretapian perkotaan akan menganggarkan dana pada APBD 2014 untuk studi kelayakan," katanya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya