DVI Tetap Bekerja Walau Evakuasi AirAsia Dihentikan

Tiga Jenazah AirAsia Kembali Terindentifikasi
Sumber :
  • Tudji Martudji/Surabaya
VIVA.co.id
- Tim Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) akan terus bekerja melakukan identifikasi jenazah korban AirAsia QZ8501 meski tim Basarnas menghentikan operasi evakuasi korban kecelakaan pesawat itu.


"Tim DVI tetap bekerja melakukan identifikasi, walau pun tim SAR menghentikan pencarian korban AirAsia," kata Ketua Tim DVI Polda Jawa Timur, Komisaris Besar Polisi dr Budiyono, saat dihubungi
VIVA.co.id
, Rabu, 28 Januari 2015.

Pilot Helikopter yang Jatuh di Kalimantan Selamat, Tapi Syok

Ketua Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Jawa Timur ini menegaskan, Tim DVI tetap bekerja dan melaksanakan proses identifikasi sampai kapan pun selama ditemukan jenazah korban AirAsia, baik oleh Basarnas atau pihak lain.
Helikopter Jatuh di Kawasan Tambang Kalimantan


Tujuh Potongan Tubuh Korban AirAsia Teridentifikasi
"Jenazah AirAsia yang ditemukan nelayan atau pun perorangan lain tetap akan ditangani DVI," katanya.

Budiyono menjelaskan, tim DVI bekerja bukan pada pokok pencarian dan evakuasi korban, melainkan identifikasi. Contohnya, jika nanti ada seorang nelayan menemukan jenazah sekitar lokasi kecelakaan pesawat AirAsia, DVI harus melakukan identifikasi dan tetap fokus.


Tapi, kata Budiyono, jika 15 jenazah dan satu jenazah lagi dalam perjalanan dari Pangkalan Udara Iskandar, Pangkalan Bun, menuju Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim sudah teridentifikasi semua, DVI tetap bekerja. "Hanya volume kerja nantinya disesuaikan," ujarnya.


Menurut Budiyono, untuk posko Crisis Center di Polda Jatim akan tetap buka. Jika itu nantinya ada keluarga yang menginginkan untuk mengetahui perkembangan DVI dan masih berada di posko Crisis Center.


"Jika keluarga korban menghendaki Crisis Center ditiadakan dan memilih di rumah, DVI akan tetap menghubungi keluarga jika ada jenazah yang teridentifikasi. Apalagi, kami sudah mempunyai nomor keluarga yang bisa dihubungi," katanya. (ren)



Baca berita lain:




Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya