Sumber :
- VIVAnews/Ahmad Rizaluddin
VIVA.co.id
- Wakapolri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti menegaskan Polri akan memberikan perhatian lebih kepada warga negara Indonesia yang terindikasi terlibat jaringan militan radikal ISIS. Polri akan terus menyelidiki jaringan ini.
"Orang-orang yang telah kita identifikasi kita lakukan penyelidikan ke mana mereka pergi, dengan siapa, apa maksud berpergiannya harus bisa kita cari keterangannya," kata Badrodin di Mabes Polri, Selasa, 17 Maret 2015.
Sementara itu, menyikapi dugaan keterlibatan ISIS di balik hilangnya lima warga Mesuji Lampung sebulan lalu dengan modus program umroh gratis, Badrodin mengatakan, secara prinsip tidak ada larangan orang berpergian ke luar negeri. Polri juga tidak bisa mencegah seseorang keluar negeri tanpa alasan hukum yang jelas.
"Sepanjang itu (alasan hukum) tidak ada, pemerintah membolehkan saja, mau itu umroh, mau ke Malaysia boleh, mau ke Turki juga boleh," ujar mantan Kapolda Jawa Timur ini.
Sebelumnya diberitakan, lima orang warga Simpang Pematang, Kabupaten Mesuji, Lampung, hilang kontak sejak sebulan terakhir. Mereka mengikuti program umroh gratis yang dibiayai oleh seorang pengusaha asal Malang, Jawa Timur.
Spekulasi berkembang bahwa mereka diduga bergabung dengan kelompok ISIS yang dikemas paket umroh gratis.
Kelima warga asal Lampung yang ikut dalam umroh gratis tersebut adalah Sujono (75), Parela (72), Sri (25), Sadi Ridwansyah (27), dan balita berusia 3 tahun bernama Aldi.
Baca Juga :
Penculik WNI di Arab Saudi Tak Minta Tebusan
Foe Peacemayel / Jakarta
[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
[/vivamore]